Totti Sebut Satu Nama yang Paling Layak Menggantikan Tavecchio sebagai ketua PSSI-nya Italia

By Verdi Hendrawan - Kamis, 30 November 2017 | 03:55 WIB
Ketua Asisoasi Pesepak Bola Italia, Damiano Tommasi (kanan), saat berbicara kepada wartawan di kantor pusat Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) di Roma, Italia, membahas soal pemecatan Gian Piero Ventura sebagai pelatih timnas Italia pada 15 November 2017. (FILIPPO MONTEFORTE / AFP)

Kegagalan Tim Nasional Italia lolos ke Piala Dunia 2018 telah menyebabkan terjadinya perubahan besar-besaran pada struktur tim dan Federasi Sepak Bola Italia, FIGC.

Kegagalan tersebut membuat pelatih Gian Piero Ventura dipecat dan pemimpin FIGC, Carlo Tavecchio, mengundurkan diri dari jabatannya.

Langkah pertama yang harus dilakukan FIGC adalah menentukan siapa pengganti tepat sebagai pemimpin baru untuk menghadirkan perubahan di tubuh PSSI-nya Italia itu.

Legenda timnas Italia dan juga AS Roma, Francesco Totti, mengaku memiliki calon yang ia anggap sebagai yang terbaik untuk memimpin FIGC.

Sosok yang ia anggap sebagai pemimpin terbaik untuk FIGC adalah mantan rekan satu tim di AS Roma pada 1996 hingga 2006, Damiano Tommasi.

"Ada banyak nama yang sedang disebut pada saat ini, tetapi saya ingin melihat Tommasi mengambil alih tanggung jawab," ucap Totti seperti dikutip BolaSport.com dari Corriere della Sera.

"Saya mengatakan hal ini bukan karena dia adalah teman saya, tetapi dia sosok muda, positif, dan transparan. Dia sangat paham soal sepak bola Italia dan orang-orang di dalamnya. Di tangannya, ia dapat melakukan perubahan," tuturnya.

(Baca Juga: Watford, Klub Paling Dermawan kepada Manchester United)

Sejak memutuskan pensiun pada 2009 setelah membela Tianjin Teda, Tommasi sudah menggeluti bidang peningkatan kualitas sepak bola sepak bola.

Bersama agen serta temannya, Andrea Pretti dan Werner Seeber, mendirikan sebuah perusahaan di China bernama Tommasi Pretti Seeber Sports Culture & Exchange Co., Ltd yang bertujuan menjadi penghubung antara sepak bola Eropa dengan negara-negara di Asia pada Januari 2010.