Masa Depan Zinedine Zidane dan Teori Barang Bagus Tanpa Pemilik

By Emier Erlanda - Rabu, 1 November 2017 | 07:19 WIB
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, berpose dengan trofi juara Liga Champions bersama istrinya, Veronique, serta anak-anak mereka, Enzo (kanan), Theo, dan Elyaz (bawah), di Cardiff, 3 Juni 2017. (JAVIER SORIANO / AFP)

Baru memasuki Oktober, Koeman sudah harus berhenti memberikan instruksi bagi Wayne Rooney cs.

Jelas karena surat pemecatan sudah berada di tangan Koeman setelah Everton kalah dari Arsenal dengan skor 2–5.

Tapi gara-gara pemecatannya, kini Koeman masuk klub “barang bagus kok belum ada yang punya”.

Koeman pemain yang cukup sukses karena selama 1984–1995 ia berhasil mengumpulkan banyak gelar juara mulai dari gelar domestik Belanda dan Spanyol.

Dia juga mengoleksi gelar kejuaraan Eropa. Salah satu yang cukup beruntung memiliki Koeman muda adalah Ajax dengan 4 gelar juara.

Selepas gantung sepatu, Koeman memutuskan melanjutkan kariernya dengan menjadi asisten pelatih di timnas Belanda dan Barcelona.

Sampai akhirnya orang Belanda ini menjadi pelatih kepala di Ajax pada 2001 dan langsung memberikan gelar untuk Ajax dengan 4 trofi.

Walaupun semuanya gelar domestik, Koeman bisa dibilang sukses di Ajax. Lagi–lagi kita bisa bilang Koeman sukses menjadi pemain dan pelatih di klub yang sama.


Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, berpose dengan trofi Liga Champions seusai mengalahkan Juventus dalam partai final di The Principality Stadium, Cardiff, Wales, pada 3 Juni 2017.(FILIPPO MONTEFORTE/AFP)

Menariknya, tiga “barang bagus kok belum ada yang punya” ini memiliki kesamaan: pelatih hebat, sarat gelar, dan sukses dengan klub yang sama ketika bermain dan menjadi pelatih.