Mesut Oezil soal Rasialisme di Jerman: Apa Bedanya Saya dengan Klose dan Podolski?

By Beri Bagja - Senin, 23 Juli 2018 | 15:22 WIB
Dua pemain Timnas Jerman, Timo Werner (kedua dari kiri) dan Mesut Oezil (tengah), serius mempersiapkan diri dalam latihan perdana menjelang Piala Dunia 2018 di Pusat Olahraga CSKA di Vatutinki, Moskow, Rabu (13/6/2018). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

"Meski membayar pajak di Jerman, menyumbangkan fasilitas buat sekolah Jerman, dan memenangi Piala Dunia 2014 bersama timnas Jerman, saya masih tak diterima di masyarakat. Saya diperlakukan sebagai orang yang berbeda," kata Oezil dalam pernyataannya di Twitter, seperti dikutip BolaSport.com.

Dia mencontohkan tekanan rasialis yang dia terima tak dialami rekannya di timnas Jerman, Lukas Podolski dan Miroslav Klose.

Podolski dan Klose adalah pemain berdarah Jerman-Polandia, tetapi mendapatkan perlakuan berbeda dengan Oezil.


Mesut Oezil (tengah) merayakan gol timnas Jerman ke gawang Argentina bersama Miroslav Klose (kiri) dan Lukas Podolski dalam partai perempat final Piala Dunia 2010 di Cape Town, 3 Juli 2010.(CARL DE SOUZA / AFP)

"Adakah kriteria untuk menjadi orang Jerman sepenuhnya yang tidak cocok dengan saya? Podolski dan Klose tak akan pernah dianggap sebagai pemain Jerman-Polandia, jadi kenapa saya tetap dianggap Jerman-Turki? Apakah karena itu Turki?" katanya lagi.

"Saya lahir dan dididik di Jerman, jadi kenapa orang tak menerima bahwa saya orang Jerman? Perlakuan yang saya terima seperti ini membuat saya tak ingin lagi mengenakan seragam tim nasional," ujarnya dalam bagian ketiga pernyataan tertulis yang menegaskan keputusan pensiun dari pentas sepak bola internasional.

Selama membela timnas senior Jerman sejak 2009, Oezil mengemas 92 penampilan, 23 gol, dan 33 assist.

Dia merupakan bagian penting timnas Jerman saat menjuarai Piala Dunia 2014 di Brasil.