Luis Enrique dan Gareth Southgate - Evolusi Pecandu Olahraga dan Persona Layar Kaca

By Senin, 15 Oktober 2018 | 17:28 WIB
Pelatih timnas Spanyol, Luis Enrique, dalam konfrensi pers di Stadion Benito Villamarin, Sevilla, Minggu (14/10/2018) waktu setempat, menjelang laga UEFA Nations League. (CRISTINA QUICLER/AFP)


Ekspresi pelatih Inggris, Gareth Southgate, usai timnya dikalahkan Kroasia dengan skor 1-2 di babak semifinal Piala Dunia 2018, Kamis (12/7/2018) di Luzhniki Stadium.(HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Begitu menyudahi karier bersama Middlesbrough pada 2006, Southgate mengambil pekerjaan sebagai komentator sepak bola di kanal televisi ITV.

Ia bertugas mengkover Piala Dunia 2006 di Jerman. Kesibukan Southgate sebagai pandit hanya berlangsung sampai fase grup Piala Dunia 2006.

Ia harus pulang ke Inggris, karena mengiyakan tawaran melatih Middlesbrough yang terus dibesutnya sampai 2009. Pekerjaan cuap-cuap di depan kamera sempat dijajal lagi Southgate pada 2013.

(Baca Juga: Pemain Timnas Inggris Melakukan Yoga agar Kondisi Tubuh Tetap Bugar)

Namun, lagi-lagi hanya sesaat. Southgate ingin fokus sepenuhnya kepada perannya sebagai pelatih tim nasional Inggris U-21.

"Saya tak ingin orang berpikiran kalau saya gagal sebagai pelatih, saya punya rakit penyelamat. Saya ingin menunjukkan komitmen terhadap pekerjaan," ujar Southgate kepada The Guardian, terkait alasan ia menyudahi kontrak dengan ITV sebagai pandit.

Sejak itu, Southgate terus melatih dan pada 2016 ia bahkan naik kelas menjadi pembesut skuat senior Tim Tiga Singa.

Eks bek Inggris tersebut mengisi posisi pelatih tim nasional yang lowong selepas pengunduran diri penuh kontroversi Sam Allardyce.

Hasil-hasil meyakinkan yang diiringi permainan cantik Inggris mengubah status interim Southgate menjadi permanen.