Bakal Melawan Peserta Piala Dunia, Ini 4 Hal yang Bisa Dipelajari Indonesia dari Timnas Islandia

By Nina Andrianti Loasana - Kamis, 7 Desember 2017 | 11:44 WIB
Suporter timnas Islandia mendukung negara mereka dalam partai Kualifikasi Piala Dunia 2018 lawan Kosovo di Reykjavik, 9 Oktober 2017. (HARALDUR GUDJONSSON/ AFP)

Salah satu peserta Piala Dunia 2018, timnas Islandia akan berkunjung ke Indonesia pada tahun depan.

Timnas Islandia akan melakoni dua pertandingan selama kehadirannya di Indonesia.

Rencananya, timnas Islandia akan menghadapi Indonesia Selection dan timnas U-23 Indonesia.

Sebagai negara kecil dengan sukses luar biasa, Timnas Islandia memiliki beberapa hal yang bisa dicontoh oleh Indonesia.

Dilansir Bolasport.com dari Usatoday, berikut beberapa 4 hal tersebut:

1. Pantang Menyerah


Gelandang Islandia, Aron Gunnarsson, merayakan kemenangan timnya atas Inggris dalam laga babak 16 besar Piala Eropa 2016 di Stadion Allianz Riviera, Nice, Prancis, pada 27 Juni 2016.(TOBIAS SCHWARZ/AFP)

Sebelum masuk dalam babak kuarter final Euro 2016 dan menjadi peserta Piala Dunia 2018, Timnas Islandia harus melewati serangkaian perjuangan panjang.

Dengan hanya 330 ribu penduduk, Islandia harus berjuang menemukan bakat sepak bola di negaranya.

Islandia berkali-kali ditolak untuk mendaftar kualifikasi Euro dan Piala Dunia.

Bahkan pada kulifikasi piala dunia pertamanya, Islandia harus menelan pahit berada di dasar klasemen dengan 0 kemenangan dan 26 kali kebobolan.

Namun kegagalan demi kegagalan tak melunturkan semangat Islandia, setelah 44 tahun terus mencoba, Islandia sukses menjadi negara terkecil yang menjadi peserta piala dunia.

2. Organisasi yang Baik


Viking Clap Suporter Timnas Islandia di EURO 2016(youtube.com)

Federasi sepak bola Islandia memiliki manajemen yang sangat baik.

Ketika timnas Islandia mendapatkan sekitar 223 miliar rupiah pada Euro 2016, sebagian uang tersebut digunakan untuk perbaikan fasilitas di semua klub di Islandia.

Sebagian lainnya digunakan untuk pendidikan pelatih, dan sisanya disimpan untuk mengahadapi tahun-tahun sulit sepak bola Islandia.

Pemerintah Islandia juga memberikan dukungan pada timnas dengan cara membangun sebuah stadion baru di Reykjavik.

3. Dukungan penuh fans

 

A post shared by ERKUT (@erkutozturk) on

Meski Islandia hanya memiliki penduduk sebanyak kota Solo, Suporter Islandia berhasil mencuri perhatian publik pada Euro 2016.

Gema selebrasi viking thunderclap di Euro 2016, begitu luar biasa, hingga beberapa negara yang lebih besar meniru selebrasi ini.

Namun, bukan hanya selebrasi mereka yang menginspirasi.

Saking besarnya peran fans bagi sepak bola Islandia, pelatih timnas Islandia saat ini, Heimir Hallgrimsson, sealu membeberkan strategi dan starting line up nya kepada fans sebelum pertandingan kandang timnas Islandia.

Hallgrimsson yang juga bekerja sebagai pemilik klinik gigi di sebuah kota kecil di Islandia juga bertemu dan tak lupa berdiskusi dengan kelompok suporter ini.

4. Suksesi Pelatih


Pelatih Islandia, Lars Lagerback, dalam sesi latihan di Annecy, Prancis, pada 2 Juli 2016.(TOBIAS SCHWARZ/AFP)

Sejak terbentuknya timnas Islandia pada 1946, pelatih timnas selalu didominasi oleh pelatih lokal.

Namun pelatih asal Swedia, Lars Lagerbacklah yang membawa Islandia ke masa jayanya.

Membuat Islandia finis kedua di grup kualifikasi Piala Dunia 2014 dan berhasil mencapai babak kuarter final Euro 2016.

Namun bukan pelatih ini, yang membawa Islandia ke Piala Dunia 2018.

Pelatih lokal Islandia, Heimir Hallgrimsson, yang menjadi asisten pelatih pada masa kepelatihan Lagerback lah yang kini menukangi timnas Islandia.

Kedua pelatih visioner ini juga terus membina dan menemukan bakat-bakat muda Islandia.