Dikatakan Gagal, Ini Tanggapan Yeyen Tumena Soal Proyek SAD Uruguay

By Firzie A. Idris - Rabu, 8 Agustus 2018 | 19:42 WIB
Direktur Teknik Bhayangkara FC, Yeyen Tumena, bereaksi kala menghadiri Forum Diskusi BOLA yang diadakan di Gedung Kompas Palmerah, Jakarta, pada Rabu (8/8/2018). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Direktur Teknik Bhayangkara FC, Yeyen Tumena, menyanggah apabila proyek mercusuar pelatnas PSSI ke Uruguay, Sociedad Anonima Deportiva (SAD), pada 2008-2013 dibilang gagal.

Pada kurun waktu tadi, para pemain muda bertalenta Indonesia dikirim ke Uruguay untuk mengikuti kompetisi junior negeri Amerika Selatan tersebut.

Mereka mengikuti kompetisi Quinta Division Uruguay, kompetisi U-17 setempat.

Dikutip BolaSportcom dari FourFourTwo Indonesia, prestasi terbaik mereka adalah posisi ketujuh putaran kedua kompetisi tersebut.

Walau alumni SAD seperti Manahati Lestusen, Hansamu Yama, Alfin Tuasalamony, Teja Paku Alam, dan Yanto Basna malang melintang di Liga 1, beberapa pihak mengatakan petualangan di Uruguay tersebut gagal menciptakan talenta memadai untuk timnas Indonesia.

Akan tetapi, Yeyen Tumena menyanggah anggapan tersebut.

"Pengiriman tim ke Uruguay atau ketika era saya ke Primavera di Italia adalah cara bagi anak muda untuk mendapatkan kompetisi," ujar Yeyen dalam acara Forum Diskusi BOLA di Gedung Kompas Gramedia pada Rabu (8/8/2018).

"Kami tak boleh menciptakan tim dalam program itu. Penampilan tim fluktuatif dan dinilai sebagai kesatuan, tidak adil bagi pemain yang berangkat dan tampil istimewa dengan mereka yang malas-malasan," lanjutnya.

Ia pun menekankan bahwa tim tersebut diciptakan sebagai upaya untuk menempa pemain sebagai individu.

Salah satu kisah yang Yeyen ceritakan perihal pembentukan para pemain SAD adalah soal bek Alfin Tuasalomony yang dipaksa meningkatkan body mass agar lebih tangguh di lapangan.

"Alfin itu kecil banget, kami mengawasi perkembangannya dengan seksama. Ia harus minum empat gelas susu per hari dan tim pelatih harus menunggu ia sampai menghabisi keempat gelas itu," ujarnya.

(Baca Juga: Tawaran Manchester United Ditolak Bek Dambaan Jose Mourinho Lewat Telepon)

Sebaliknya, ia juga menceritakan tentang kiper di tim yang dipandang kelebihan berat badan dan dipaksa menguruskan diri dengan hanya makan dua kentang per hari.

"Setiap kali makan, pasti ada pelatih yang memerhatikannya. Pada hari ketiga ia berkata 'oom, bunuh saya saja, yang lain makan daging saya makan kentang sudah tidak kuat lagi,'" ujarnya menceritakan sembari tertawa.

Forum Diskusi BOLA merupakan acara dialog bulanan yang diprakarsai Tabloid BOLA dan BolaSport.com untuk membahas isu-isu kontemporer dan sedang hangat di dunia olahraga bersama para stakeholder bersangkutan.