Ini Perbedaan Mendasar Pemain Senior Timnas U-23 Indonesia dengan Palestina - Antara Pilihan Utama dan Darurat

By Andrew Sihombing - Rabu, 15 Agustus 2018 | 15:31 WIB
Gelandang tim nasional U-23 Indonesia, Stefano Lilipaly, dalam pertandingan Grup A cabang sepak bola Asian Games 2018 melawan Taiwan di Stadion Patriot, Minggu (12/8/2018). ( GARRY ANDREW LOTULUNG/KOMPAS.COM )

Saat meraih kemenangan pada laga pamungkas masing-masing di Grup A Asian Games 2018, baik timnas U-23 Indonesia maupun Palestina sama-sama terbantu oleh kinerja ciamik pemain senior. Ternyata, ada perbedaan mendasar di antara pilar-pilar senior di kedua kubu.

Timnas U-23 Palestina meraih kemenangan tipis 2-1 atas Laos pada laga terkini mereka di Asian Games 2018, Minggu (12/8/2018).

Gol kemenangan tim asuhan Ayman Sandouqa diciptakan oleh kapten mereka yang berusia 35 tahun, Abdelatif Bahdari, pada menit kelima injury time babak kedua.

Bahdari merupakan satu dari tiga pemain senior timnas U-23 Palestina di Asian Games 2018 bersama kiper Rami Hamadi (24 tahun) dan pemain depan Sameh Maraaba (26).

(Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Jangan Terkecoh Perubahan, Palestina Tetap Jago Counter Attack)

(Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Harus Waspadai 2 Remaja Palestina Ini, Bukan Cuma Dabbagh)

Sementara di kubu timnas U-23 Indonesia, tiga dari empat gol tim besutan Luis Milla diborong oleh Stefano Lilipaly (2 gol) dan Alberto "Beto" Goncalves.

Dua nama yang disebut terakhir melengkapi trio senior di kubu Garuda Muda bersama kiper Andritany Ardhiyasa.

Hanya, ada perbedaan signifikan mengenai asal mula dipanggilnya Bahdari-Hamadi-Maraaba di kubu Al-Fida'i dengan masuknya trio Andritany-Lilipaly-Beto ke timnas U-23 Indonesia.