Timnas U-23 Indonesia Bisa Jadi Punya Keuntungan Ini Saat Hadapi Uni Emirat Arab

By Andrew Sihombing - Rabu, 22 Agustus 2018 | 15:20 WIB
Para pemain timnas u-23 Indonesia merayakan gol ke gawang Hong Kong pada laga Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Senin (20/8/2018). ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

Kendati menjalani pertandingan lebih banyak dan mendapatkan waktu istirahat lebih pendek, timnas U-23 Indonesia bisa jadi punya keunggulan dibanding Uni Emirat Arab (UEA) dalam laga perdelapan final sepak bola Asian Games 2018.

Garuda Muda lolos ke fase knock-out sebagai juara Grup A berkat kemenangan 3-1 kontra Hong Kong pada laga pamungkas, Senin (20/8/2018).

Timnas U-23 Indonesia total mengantongi sembilan poin dari tiga kemenangan dan sekali kalah di Grup A.

Sementara UEA melaju ke perdelapan final sebagai salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik.

(Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia di Grup A Asian Games 2018, Cetak 9 dari Total 11 Gol pada Babak Kedua)

(Baca Juga: Indonesia Raih Medali Emas Keenam Asian Games 2018 dari Paralayang, Samai Prestasi Terbaik 36 Tahun)

Laga perdelapan final ini bakal berlangsung di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, pada Jumat (24/8/2018).

Catatan buruk menghampiri timnas U-23 Indonesia menjelang duel perdelapan final tersebut.

Tim asuhan Milla selalu kalah dalam empat pertandingan melawan tim asal kawasan Timur Tengah.

Walau demikian, pernyataan pelatih timnas U-23 UEA, Maciej Skorza, selepas pertandingan terakhir di fase grup kontra China pada Minggu (19/8/2018) mungkin menjadi indikasi bahwa Garuda Muda punya keuntungan tersendiri.

Pada laga tersebut, UEA dipaksa menelan kekalahan akibat gol menit ke-71 lewat tendangan jarak jauh Yao Junsheng.


Para pemain timnas u-23 Indonesia merayakan kemenangan 3-1 kontra Hong Kong pada laga Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Senin (20/8/2018). ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

"Pertandingan berjalan ketat, tetapi pemain saya tidak punya banyak tenaga tersisa di babak kedua dan hal itu memberi China banyak ruang," kata Skorza selepas kekalahan 1-2 yang dialami timnya seperti dikutip BolaSport.com dari Khaleej Times.

Bukan saat melawan China itu saja UEA kalah akibat kebobolan selepas turun minum. Pada laga perdananya di Grup C, gol tunggal Suriah juga di babak kedua.

(Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Galak di Babak Kedua, Hanif Sjahbandi Sebut Alasannya)

Bandingkan catatan tersebut dengan torehan timnas U-23 Indonesia di empat duel Grup A. Sebanyak 9 dari total 11 gol yang diciptakan Garuda Muda terjadi di babak kedua.

Tim asuhan Luis Milla juga terlihat tak kehabisan bensin selepas turun minum dan tetap bisa menyerang dengan intensitas seperti pada babak pertama.

"Kami hanya terus bekerja keras dan berjuang sampai pertandingan selesai dan pada akhirnya bisa membuat gol walau di babak kedua," tutur gelandang Hanif Sjahbandi kepada BolaSport.com.

"Yang jelas, kami berusaha untuk tetap konsisten dalam menjalankan instruksi pelatih," kata anak muda milik Arema FC ini.

(Baca Juga: Saat Timnas U-23 Indonesia Juarai Grup A, Umpan Silang Febri Hariyadi Banyak yang Terlalu Sia-sia)

Hanya, perlu diingat juga bahwa timnas U-23 Indonesia menjalani satu pertandingan lebih banyak dibanding UEA.

Selain itu, Evan Dimas dan kolega melakoni pertandingan terakhir di fase grup pada Senin (20/8/2018) alias sehari setelah UEA menjalani laga pamungkasnya di fase grup.