Sakit Hati dengan Wasit, Luis Milla Sebut Kekalahan Timnas U-23 Indonesia Lebih Menyedihkan dari Gagal Juara Liga Champions

By Nina Andrianti Loasana - Sabtu, 25 Agustus 2018 | 15:04 WIB
Shaun Evans saat memimpin pertandingan A League. (DOK. ESPN)

“UEA juga seharusnya bermain dengan 10 pemain karena pemain kami dilanggar keras ketika tersisa 25 menit tapi ternyata itu tidak terjadi,” kata Milla menambahkan.

Wasit hari ini tidak punya level untuk memimpin pertandingan. Dia tidak punya hati. Tidak melihat anak-anak sudah bermain maksimal,” kata Milla.


Ekspresi pelatih timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, saat laga melawan timnas U-23 Laos dalam fase Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Jumat (17/8/2018). ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

Luis Milla menungkapkan bahwa kekalahan tersebut membuat dia sangat sedih bahkan hingga menitikkan air mata.

Dilansir BolaSport.com dari akun Instagram resmi Bima Sakti, Luis Milla mengungkapkan tiga hal yang sangat membuatnya sedih.

"Ada hal yg mengharukan diruang ganti pemain tadi malam...beliau berkata: Saya sedih sekali...umur saya sudah 52 tahun banyak kenangan dalam sepak bola, sedih gak juara waktu main di la liga, sedih gak juara waktu main 2 kali di final liga champions," tulis Bima Sakti.

Namun, momen yang membuatnya sangat bersedih adalah kekalahan tim asuhannya dari timnas U-23 UEA.

"Tapi beliau mengungkapkan sedihnya tidak seperti malam ini...lalu beliau menangis," tulis Bima Sakti lagi.

Hal itu diungkapkan Luis Milla pada Jumat (24/8/2018) malam, sebelum dia pulang kembali ke Spanyol.