Adopsi Gaya Luis Milla, Bima Sakti Ogah Terapkan Metode Alfred Riedl

By Mochamad Hary Prasetya - Senin, 5 November 2018 | 12:03 WIB
Pelatih timnas u-19 Indonesia, Bima Sakti, memberikan instruksi pada laga melawan timnas u-19 Jepang di Stadion Utama GBK, Minggu (25/3/2018). ( MUHAMMAD BAGAS/BOLASPORT.COM )

“Kami punya gaya masing-masing dan yang pasti setiap pelatih punya tujuan yang sama, yakni ingin membangun tim lebih baik. Dan saya memang selalu mengadopsi gaya Luis Milla,” kata Bima Sakti menambahkan.

Tentu saja, apa yang diucapkan Bima Sakti terdengar cukup wajar.

Sebab, mantan pemain Persema Malang ini sempat menjadi asisten pelatih timnas Indonesia di bawah asuhan Luis Milla selama 1,5 tahun.

“Dia selalu menggunakan latihan satu hari tapi intensitasnya tinggi. Yang paling penting itu bukan panjang durasinya tetapi intensitas dan kualitasnya,” kata Bima Sakti.


Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, mencoba menenangkan para pemainnya dari tepi lapangan pada laga Grup A Asian Games 2018 versus Palestina di Stadion Patrtiot, 15 Agustus 2018. (FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM )

Bima Sakti juga memberikan alasannya mengapa timnas Indonesia selalu menggelar sesi latihan pada pagi hari.

Padahal ada waktu sore hari yang bisa dimanfaatkan untuk menggelar sesi latihan.

Faktor cuaca ternyata menjadi pertimbangan dari Bima Sakti. Apalagi bila digelar pagi, maka akan ada banyak waktu luang yang masih bisa digunakan untuk menambah porsi latihan.

“Kalau pagi lebih berpikir cuaca. Takutnya kalau sore hujan atau apa. Dan kalau pagi kami bisa tambah sesi latihan. Kalau sore, jika ditambah takutnya ketemu Magrib,” kata Bima Sakti.

Timnas Indonesia sendiri dijadwalkan menjalani laga perdana di Piala AFF 2018 dengan bertandang ke Singapura.

Laga Singapura vs Indonesia itu menurut rencana akan digelar pada Jumat, 9 November 2018.