Carlos De Mello dan Cerita Jadi Korban Penipuan yang Berujung ke Liga Indonesia

By Alvino Hanafi - Sabtu, 9 September 2017 | 19:32 WIB
Pelatih asal Brasil, Carlos De Mello Macedo bercerita soal kariernya selama bermain untuk klub Liga Indonesia di Hotel Santika, Kota Bekasi, Jumat (8/9/2017). (ALVINO HANAFI/BOLASPORT.COM)

”Dia malah kasih kami tiket ke Jakarta, bukan Kuala Lumpur. Walhasil yang empat lainnya pulang. Saya, Jacksen, Toyo, Claudio, Julio, dan Gomes memutuskan ke Indonesia karena sudah kepalang tanggung.”

(Baca juga: Filipina Kembali Kalah Telak, tetapi Pesta Gol Vietnam Tak Sebanyak Indonesia)

Sesampainya di Indonesia, Carlos sempat ditampung di Hotel Indonesia, Jakarta.

Beberapa hari kemudian, dia langsung menuju Gresik untuk bergabung dengan Petrokimia Gresik bersama Jacksen.

Sementara itu, Gomes serta Julio ke Mitra Surabaya dan kemudian Claudio dan Toyo pergi ke Semen Padang.

”Awalnya saya dan Jacksen bisa ke Petrokimia Gresik karena tinggal satu klub saja tersisa yang butuh pemain asing,” kata Carlos.


Pelatih PSGC Ciamis, Carlos de Mello (kiri) bersama para pemain Laskar Galuh memamerkan jersey baru tim mereka untuk Liga 2 musim 2017 di ruang media Stadion Galuh di Ciamis, Kamis (20/4/2017).(BUDI KRESNADI/JUARA.NET)

“Sebelumnya, orang PSSI bilang: ”tinggal ada satu klub sisa saja dan itu tim jelek.” Tetapi, akhirnya Anda lihat kan, saya dan Jacksen bisa bawa tim ke final,” ujarnya.

Total, Carlos De Mello sudah bermain selama sepuluh musim di Indonesia dan menjuarai dua Liga Indonesia bersama Persebaya (1996/1997) serta PSM (1999/2000).

(Baca juga: Tsubasa Kena Kartu Merah, Klub Jepang Ini Tetap Berkuasa di Puncak Klasemen)