"Saya kembali ke Aceh pada Jumat (24/12/2004). Lalu, Sabtu sore bertemu Irwansyah. Ya, Minggu pagi terjadi tsunami," ucap Akhyar, sambil berusaha menahan air mata.
"Kami hanya mengobrol seperti biasa. Tidak ada firasat apa-apa atau hal-hal tidak biasa dari Irwansyah," tutur juru taktik yang 13 tahun lalu itu berkostum Persijatim Solo FC.
Ayo sambut Asian Para Games 2018 dengan penuh semangat! . #INA2018APG #RoadtoAsianParaGames2018
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on
Tidak disangka, perjumpaan tersebut menjadi pertemuan terakhir Akhyar dan Irwansyah.
Aset terbaik Bumi Serambi Mekkah hilang diterjang tsunami, Minggu (26/12/2004).
"Rumah Irwansyah berada di dekat Pantai Ulee Lheu, lokasi terparah akibat dampak tsunami. Tidak ada akses untuk lari menyelamatkan diri," ujar Akhyar.
Tersemat julukan Gajah Aceh untuk sang one-club man, Irwansyah.
Pria kelahiran Banda Aceh pada Mei 1975 itu memilih setia bersama Persiraja hingga akhir hayatnya.