Sejarah Hari Ini - Ketika Satu-satunya Bek Jebolan Piala Dunia yang Melegenda di Indonesia Lahir

By Ramaditya Domas Hariputro - Kamis, 15 Maret 2018 | 17:29 WIB
Pierre Njanka (BBC.CO,UK)

Tepat pada hari ini 43 tahun silam, tepatnya 15 Maret 1975, lahir sosok palang pintu kelas dunia yang menjelma jadi legenda di Indonesia.  

Ia adalah Pierre Njanka, bek bertubuh gempal dengan daya tarung tinggi dalam mengawal benteng pertahanan.

Njanka merupakan bek asal Kamerun yang beberapa kali memperkuat tim nasional negaranya pada berbagai ajang.

Yang terpenting, bek 43 tahun tersebut sukses menjadi salah satu pilar Kamerun di ajang Piala Dunia 1998 dan 2002, serta Piala Afrika 2004.

(Baca Juga: Jika 5 Hal Ini Terjadi, Sepakan Fantastis Addison Alves ke Gawang SLNA Mustahil Berbuah Gol)

Tercatat sebanyak 47 caps telah Pierre Njanka koleksi bersama salah satu negara kuat di tanah Afrika itu.

Njanka mengawali langkah di Indonesia bersama klub ibu kota, Persija Jakarta, musim 2009.

Bersama klub pertamanya di tanah air, Njanka hanya mampu membawa Macan Kemayoran finis di peringkat tujuh ISL 2009.

Pada musim selanjutnya, bek 43 tahun tersebut memilih hengkang ke klub Jawa Timur, Arema Indonesia (kini Arema FC).


Kapten Arema, Pierre Njanka (24), memberi arahan kepada rekan-rekannya saat melawan Sriwijaya FC dalam laga ISL, Sabtu (20/3/2010).(DOK. BOLA/ARIEF BAGUS)

Berkat pengalaman serta kewibawaannya, manajemen Singo Edan pun langsung mendapuknya sebagai kapten tim.

Tak heran, musim 2010 adalah tahun terbaiknya selama empat tahun mewarnai persaingan di kompetisi ISL.

Bersama tim kebanggaan Aremania, Njanka yang memiliki peran vital dalam tim sukses menjuarai ISL 2010.

Padahal saat itu ia sudah tak lagi muda, Njanka merapat ke panji Singo Edan saat berusia 37 tahun.

(Baca Juga: Tak Disangka! Bukan soal Prestasi, Media Asing Ternama Malah Mewartakan Egy Maulana Seperti Ini)

Dengan capaian tersebut namanya langsung menjadi primadona di tanah Malang, terkhusus bagi Aremania.

Namun pada musim selanjutnya, Njanka malah pergi untuk melanjutkan petualangan bersama klub Liga Primer Indonesia (IPL), Aceh United.

Setelah itu, ia kembali ke tim ISL, Mitra Kukar, sebelum pindah ke Persisam Samarinda pada musim 2012 hingga memutuskan untuk pensiun.

Nama Pierre Njanka adalah satu-satunya palang pintu jebolan Piala Dunia yang pernah mewarnai kompetisi tanah air.

Dari nama-nama pemain bintang dunia, mayoritas didominasi oleh pemain dengan berposisikan gelandang atau penyerang.