Dua Korban Jiwa di Jakarta Timur Menambah Panjang Daftar Hitam Buntut Kekerasan Suporter di 2018

By Irfa Ulwan - Sabtu, 4 Agustus 2018 | 23:50 WIB
Bercak darah buntut dari bentrokan suporter Persitara Jakarta Utara, NJ Mania, dengan warga di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (4/8/2018), siang. ( LEO PERMANA/TRIBUNJAKARTA )

Korban yang tidak membawa atau mengenakan embel-embel atribut dari kedua kesebelasan yang berlaga pun tak bisa terhindar dari maut.

(Baca Juga: Derbi DIY PSIM Vs PSS Merampas Satu Nyawa)

Jauh kembali ke bulan April silam, satu orang Aremania juga harus meregang nyawa di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur.

Ia meninggal setelah menjalani beberapa hari masa perawatan di sana.


Para petugas medis menolong Aremania yang pingsan di Stadion Kanjuruhan seusai laga Arema FC vs Persib Bandung , Minggu (15/4/2018). ( OVAN SETIAWAN/BOLASPORT.COM )

Seorang pendukung Arema FC itu menjadi korban dari kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang, Jawa Timur pada Minggu (15/4/2018).

Kerusuhan yang disebut sebagai Kanjuruhan Disaster itu terjadi kala Arema FC menjamu Persib Bandung di pekan keempat Liga 1 2018.

(Baca Juga: Satu Aremania Meninggal Dunia, Manajemen Arema FC Harap Semua Pihak Tahan Diri)

Terakhir, masih di pekan keempat Liga 1 musim ini, seorang pendukung Persebaya Surabaya turut meregang nyawa.

Seorang Bonek yang baru menyaksikan laga PS Tira melawan Persebaya di Stadion Sultan Agung, Bantul, pada 13 April 2018 silam menjadi korban bentrokan di Solo, Jawa Tengah.

Ia yang menumpang truk dihadang dan diserang oleh warga sekitar.

Kenyataan yang menggiriskan hati adalah, 2018 baru sampai di bulan Agustus, tetapi korban jiwa buntut dari tindak kekerasan yang melibatkan oknum atau kelompok suporter di Indonesia sudah begitu banyak.

(Baca Juga: Akhirnya 2 Tersangka Pelaku Perenggut Nyawa Bonek Micko Pratama Tertangkap, Ini Hukuman Setimpal yang Bakal Diterima!)