Voli Pantai Asian Games 2018 - Putu Dini Jasita, Gempa Lombok, dan Kulit Menghitam

By Delia Mustikasari - Selasa, 28 Agustus 2018 | 08:49 WIB
Pebola voli pantai putri Indonesia Putu Dini Jasita Utami (kanan) dan Dhita Juliana (kiri) menggigit medali perunggu yang diraih usai mengalahkan tim voli Kazakhstan pada final voli pantai putri Asian Games 2018 di arena Jakabaring Sport City, Palembang, Sumsel, Senin (27/8/2018). (MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO/INASGOC)

Tim bola voli pantai putri Indonesia, Dhita Juliana/Putu Dini Jasita Utami, mempersembahkan medali perunggu bagi Merah Putih pada Asian Games 2018.

Medali perunggu didapat setelah Dhita/Dini mengalahkan Tatyana Mashkova/Irina Tsimbalova (Kazakstan), 21-11, 21-10, pada laga yang berlangsung di Jakabaring Sport City, Palembang, Senin (27/8/2018).

Bagi Dini, ini merupakan Asian Games pertama dan dia senang bisa langsung meraih medali.

"Saya merasa bangga bisa meraih medali Asian Games meski baru ikut pertama kali. Medali ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya," kata Dini dalam koneferensi pers yang dihadiri BolaSport.com seusai laga.

"Medali ini saya persembahkan untuk orangtua dan Lombok. Semoga Lombok cepat pulih seperti sediakala," ucap Dini yang berdomisili di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.

Pada awal Agustus, Lombok dilanda gempa berkekuatan 7 skala richter yang menelan banyak korban meninggal dunia dan mengalami luka.

Perjalanan Dini untuk mencapai medali perunggu tidak mudah. Dia rela menghabiskan masa remajanya untuk berlatih demi membela nama Indonesia.

Awalnya, Dini mendapat pelajaran voli dari ayahnya yang juga guru olahraga di sekolahnya.

(Baca juga: Voli Pantai Asian Games 2018 - Setelah Dapat Perunggu, Pelatih Sarankan Dhita Juliana/Dini Jasita Menikah?)