Mengenal Deretan Nomor Punggung 'Keramat' di Sriwijaya FC

By Stefanus Aranditio - Senin, 29 Januari 2018 | 09:30 WIB
Pemain Sriwijaya FC bersiap memulai laga melawan Persib Bandung pada partai pembukaan Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kab. Bandung, Selasa (16/1/2018). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/BOLASPORT.COM)

 Nomor punggung pemain menjadi angka yang sakral dan memiliki makna yang mendalam bagi pemain sendiri ataupun bagi sebuah klub sepak bola.

Nomor sepuluh dianggap sebagai nomor paling keramat di dunia si kulit bundar, pengguna nomor ini biasanya adalah peman kunci atau seorang mesin gol.

Sriwijaya FC sebagai klub sepak bola profesional asal Palembang, Sumatera Selatan juga memiliki cerita unik dalam penentuan nomor punggung pemain.

Klub yang berjuluk Laskar Wong Kito ini memiliki cerita tersendiri terkait beberapa angka yang 'keramat', berikut deretan nomornya:

  • Nomor 10

Nomor 10 di Sriwijaya FC sebelumnya dipakai oleh sosok yang memiliki peran penting, nama pemain bintang seperti Zah Rahan Krangar dan Hilton Moreira telah berhasil mengemban nomor 10 dengan baik.

Keduanya bermain apik dan jasanya membawa SFC juara telah melekat di publik Sriwijaya FC.

Musim ini, nomor 10 dipercayakan kepada playmaker bintang asal Mali, Makan Konate.


Gelandang Sriwijaya FC, Makan Konate, saat tampil melawan Persib Bandung dalam laga pembuka Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kab. Bandung, Selasa (16/1/2018).(HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/BOLASPORT.COM)

  • Nomor 18

Nomor 18 identik dengan pemain gelandang yang berperan sebagai pengatur serangan atau pengumpan dari sisi sayap permainan.

Nomor 18 di Sriwijaya FC musim lalu digunakan oleh Ahmad Maulana di putaran pertama dan diteruskan oleh Ahmad Faris yang direkrut pada pertengahan musim.

Kedatangan Adam Alis yang identik dengan nomor 18 membuat Ahmad Faris sepertinya harus merelakan nomor tersebut kepada mantan pemain Arema FC tersebut.

Namun, Adam Alis belakangan menggunakan nomor punggung 9+9 pada gelaran Piala Presiden 2018.

(Baca Juga: Link Live Streaming Bali United Vs Persija, Laga Penentuan Juara Grup D)

  • Nomor 11

Nomor 11 di Sriwijaya FC sangat melekat pada sosok Ponaryo Astaman yang merupakan kapten SFC saat terakhir menjuarai kompetisi Indonesian Super League (ISL) 2011/2012.

Dua musim kemudian, pemain SFC U-21 yang dipromosikan ke skuat utama harus meminta izin terlebih dahulu kepada Ponaryo untuk mengenakan nomor tersebut.

Beberapa musim terakhir nomor 11 dikenakan oleh Zalnando, pemain muda yang berposisi bek kiri.

Kedatangan Esteban Vizcarra musim ini menjadikan nomor 11 kemungkinan akan kembali berpindah ke Vizcarra.

Namun, Zalnando menjelaskan sebelum kedatangan Viscarra, dirinya memang sudah berkeinginan mengganti nomor tersebut.

“Saya memang sudah ingin mengganti ke nomor 27, angka ultah kakak saya dan sudah disetujui orang tua,” ujar Nando.

  • Nomor 12

Nomor 12 sangat melegenda di Sriwijaya FC, nomor ini adalah nomor yang digunakan Ferry Rotinsulu sosok kiper legenda hidup Laskar Wong Kito.

Ferry Rotinsulu mengenakan nomor 12 sejak SFC berdiri tahun 2004 dan membawa beberapa trofi bagi tim kebanggaan publik Sumsel ini.

Saat FR12 memutuskan pensiun pada tahun 2015, nomor 12 sempat diajukan publik SFC untuk diabadikan, namun permintaan itu tak dipenuhi manajemen dengan berbagai pertimbangan.

Kini nomor 12 dipercayakan kepada sosok kiper yang dipercaya loyal dengan SFC, Teja Paku Alam. Gaya permainan Teja pun mirip dengan FR12.


Kiper Sriwijaya FC, Teja Paku Alam, saat melawan Persib Bandung di Piala Presiden 2018, Selasa (16/1/2018). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/BOLASPORT.COM)

  • Nomor 23

Nomor 23 menjadi spesial di musim ini berkat kedatangan bek senior Hamka Hamzah.

Jersey nomor 23 telah disiapkan oleh manajemen SFC khusus untuk pemain kelahiran Makassar tersebut.