Hati-hati, Persija Terancam Babak Belur di Liga 1 2018

By Andrew Sihombing - Rabu, 14 Februari 2018 | 22:10 WIB
Skuat Persija Jakarta saat berhadapan dengan PSMS Meda n pada leg pertama semifinal Piala Presiden 2018 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (10/2/2018). (PUTRA RUSDI K / BOLASPORT.COM)

Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra harus betul-betul berhitung bila tak ingin tim asuhannya babak belur di Liga 1 2018.

Kompetisi resmi belum dimulai, tetapi sinyal bahaya yang bisa mengancam kampanye Macan Kemayoran di kompetisi resmi musim depan mulai terlihat.

Pelatih asal Brasil ini sudah melihat sendiri betapa sejumlah pemainnya mulai kelelahan akibat jadwal yang padat.

Padahal, sekali lagi, kompetisi resmi Liga 1 musim 2018 belum dimulai.

(Baca Juga: Prediksi Starting Line Up Persija Jakarta Kontra Johor Darul Takzim)

"Saya merasa kasihan kepada para pemain yang harus bertanding karena jarak pertandingan terlalu dekat," kata pelatih yang akrab disapa Teco tersebut kepada BolaSport.com menjelang leg kedua semifinal Piala Presiden 2018 versus PSMS Medan.

"Mereka harus bermain maksimal untuk tim dan rentan mendapat cedera karena faktor kelelahan," tuturnya.

Jadwal Persija memang cukup 'gila' di masa pramusim kali ini.

Selepas tampil di Suramadu Super Cup di Bangkalan, di mana Persija tampil dengan skuat utama pada dua dari tiga pertandingan, Ismed Sofyan Cs lantas terbang ke Malaysia untuk tampil di Boost Sportsfix Super Cup.


Penyerang Persija Jakarta, Marco Simic, melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Kedah FA dalam laga hari kedua Suramadu Super Cup 2018 di Stadion Gelora Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (09/01/2018) malam.(SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Hanya berselang tiga hari dari laga penutup di Malaysia, Macan Kemayoran sudah harus memulai kampanye di Piala Presiden 2018 dan melaju ke partai final.

Intensitas jadwal ini tidak akan menurun menjelang dimulainya Liga 1 2018.

Tiga hari sebelum melakoni duel pamungkas di Piala Presiden 2018, tim asal Ibu Kota tersebut memulai langkah di Grup G Piala AFC 2018 dengan menghadapi Johor Darul Takzim, Rabu (14/2/2018).

Mereka pun kalah tiga gol tanpa balas dari juara Liga Super Malaysia itu.

(Baca Juga: Rapor Tiga Pemain Indonesia pada Pekan Pertama Liga Thailand 2018 - Hanya Satu yang Jadi Starter)

Okelah, Persija menjalani 'masa tenang' lebih dari sepekan selepas final Piala Presiden.

Persija baru kembali turun gelanggang pada 28 Februari 2018 di Piala AFC kontra Tampines Rovers.

Di antara laga tersebut dengan pembukaan Liga 1 2018, yang rencananya digelar pada 10 Maret 2018, Persija juga tampil di turnamen segitiga bersama PSM Makassar dan Persiba Balikpapan di Stadion Batakan, Balikpapan.

AJang ini berlangsung pada 3 Maret 2018 dan laga melawan Song Lam Nghe An FC pada lanjutan Piala AFC.

Kegilaan jadwal Persija ini bisa berlanjut di Liga 1 musim depan.

(Baca Juga: Datang ke Johor, Persija Bukan untuk Kalah)

Penyebabnya pengunduran jadwal kompetisi dari yang semula rencananya dimulai pada 24 Februari 2018 menjadi 10 Maret 2018.

Artinya, total 34 pertandingan yang mesti dijalani masing-masing kontestan kasta teratas Indonesia harus selesai dalam 7 bulan.

Hal ini tak lain karena keinginan untuk melihat kompetisi sudah selesai sebelum Piala AFF digelar pada awal November.

"Jika ada penyesuaian jadwal kick-off Liga 1, kita harus bisa memastikan bahwa kompetisi sudah selesai pada pertengahan Oktober mengingat Piala AFF 2018 dimulai pada 8 November," kata Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, kepada BolaSport.com beberapa waktu lalu.

Periode kompetisi bahkan bisa jadi tidak murni berlangsung 7 bulan.

(Baca Juga: Rapor Pemain Indonesia pada Laga Ketiga Liga Malaysia 2018 - Tiga Pemain Rasakan Kekalahan)

Musim lalu, Liga 1 sempat diliburkan sekitar dua pekan karena Lebaran.

Untuk edisi 2018, pemangkasan durasi kompetisi bertambah saat berlangsungnya Asian Games.

Ketua Panitia Pelaksana Asian Games (INASGOC) 2018, Erick Thohir, menyebut sudah melakukan koordinasi dengan PSSI agar tak ada pertandingan sepak bola selama berlangsungnya Asian Games 2018.

Hal ini diakui oleh Joko Driyono.

"Iya, betul. Hal ini karena kita semua dalam semangat yang sama, yakni agar Asian Games sukses," ujar lelaki yang akrab dipanggil Jokdri tersebut.


Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, bermain bola dengan anggota Kongres Tahunan PSSI Jatim, di Agro Kusuma Batu, Jawa Timur, Kamis (26/10/2017).(SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

"Libur kompetisi ini sudah diperhitungkan lama. Proyeksi penjadwalan liga pada 2018 mempertimbangkan Asia Games selama 2 pekan," katanya.

Sebelum periode Lebaran pada Juni dan Asian Games 2018 saat Agustus, jadwal Persija di Liga 1 semakin padat dengan dua pertandingan Piala AFC tiap bulan, setidaknya hingga fase grup berakhir.

Beban ini tentu bertambah bila Macan Kemayoran berhasil menembus fase knock-out.

(Baca Juga: Baru Satu Laga, Eks Pelatih Persib Ini Pisah dengan Klub Liga Thailand dengan Alasan Tragis)

Tambahkan lagi dengan potensi beban baru bila Piala Indonesia benar-benar terwujud.

Kendati PSSI sebelumnya memastikan bahwa skema Piala Indonesia 2018 tidak akan mengganggu jadwal Liga 1, di mana tim peserta maksimal hanya menjalani 10-11 laga, tetap saja kebugaran pemain Persija bisa tergerus hebat.

Liga 1 2017 memang juga berlangsung selama 7 bulan.

Tetapi, jangan lupa bahwa tahun lalu tidak ada beban tambahan bernama Piala AFC dan Piala Indonesia seperti yang dihadapi Persija kali ini.

(Baca Juga: Panpel Raup Hampir Rp 1 Miliar dari Semifinal Piala Presiden 2018 di Stadion Manahan)

Tanpa kedua ajang itu saja Teco sempat mengeluhkan soal padatnya jadwal Liga 1 musim lalu di mana tidak cuma sekali atau dua kali tim asuhannya menjalani tiga pertandingan dalam sepekan.

Terlebih materi Persija tidaklah sedalam Bali United, yang bisa menurunkan tim lapis kedua saat menghadapi Yangon United di Piala AFC kendati harus menerima kekalahan telak 1-3 awal pekan ini.

Padahal, ekspektasi yang dialamatkan pada pundak Teco musim ini sangat berat.

Finis di bawah tangga kelima kompetisi seperti pada Liga 1 2017 bisa jadi dianggap haram bagi The Jakmania, sebutan buat kelompok suporter Persija.

Jika Teco tak cermat dalam berhitung menjaga kebugaran pemainnya, surat PHK bukan tak mungkin dilemparkan padanya.