Pelatih Kiper Asing Belum Tampakkan Manfaat di Liga 1 2018

By Andrew Sihombing - Selasa, 17 April 2018 | 15:34 WIB
Kiper Barito Putera, Aditya Harlan, saat tampil melawan Madura United dalam laga pekan ke-33 Liga 1 di Stadion Gelora Bangkalan, Jawa Timur, Minggu (05/11/2017) malam. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Empat klub peserta Liga 1 2018 tercatat mempekerjakan pelatih kiper asing.

Dua di antaranya, yakni Borneo FC dan Barito Putera, sudah menyewa tenaga impor untuk memoles kiper masing-masing sejak musim lalu.

Borneo FC mempekerjakan Luizinho Passos (Brasil), sementara Barito mengikat kerjasama dengan Felipe Americo (Brasil).

Kehadiran keduanya disebut-sebut krusial mengatrol performa M. Ridho bersama Pesut Etam serta Aditya Harlan di Laskar Antasari musim lalu.

(Baca Juga: Indonesia Minim Striker, Pemain Lokal Tetap Dominasi Jumlah Gol di Liga 1 2018)

Berkaca dari manfaat yang diterima Borneo FC dan Barito Putera, Arema FC serta tim promosi PSIS Semarang melakukan hal serupa di musim 2018.

Arema FC memercayai jasa Ricardo Felipe Navarro (Brasil), sementara penjaga gawang PSIS Semarang dipoles oleh Andrew Petterson (Australia).

Hanya, sebagaimana data yang dilansir BolaSport.com dari Labbola, manfaat kehadiran pelatih kiper asing ini nyatanya masih bisa diperdebatkan.

Dari keempat klub tersebut, bisa dikatakan bahwa hanya Borneo FC dan PSIS Semarang yang sejauh ini memetik manfaat positif. Kedua klub tersebut baru kebobolan 3 dan 4 gol dalam 4 duel Liga 1 2018.

Adapun Borneo FC sudah menorehkan 2 clean-sheet, sementara PSIS Semarang mengakhiri 1 pertandingan tanpa kebobolan.

Hanya, bicara kiper yang punya rasio penyelamatan terhadap shot on goal lawan terbaik nyatanya bukan penjaga gawang dari Borneo FC atau PSIS Semarang.

Adalah kiper muda milik Bhayangkara FC, Awan Setho Raharjo, yang berada di posisi teratas dengan 88,2 persen.

Dari deretan kiper klub Liga 1 2018 yang dipoles pelatih asing, hanya M. Ridho yang berada di posisi 5 Besar kiper pemilik rasio penyelamatan atas shot on goal terbaik (81,3 persen).

Bagaimana dengan Barito Putera? Tim asuhan Jacksen F. Tiago ini nyatanya cuma berada di peringkat ke-13 daftar rasio penyelamatan kiper terhadap shot on goal lawan.

(Baca Juga: Catatan Pekan Keempat Liga 1 2018 - Ezechiel N'Douassel dan Kaumnya yang Membungkam Keraguan)

Kendati berada di peringkat ketiga klasemen sementara, tim asal Banjarmasin itu juga sudah kebobolan 7 kali.

Arema FC malah lebih buruk. Selain menjadi juru kunci sementara, Singo Edan juga kebobolan 9 kali alias menjadi klub pemilik pertahanan paling rapuh di Liga 1 2018.

Berikut kiper dengan rasio penyelamatan tertinggi Liga 1 2018*:

1. Awan Setho (Bhayangkara FC/ 88,2 persen)

2. Wawan Hendrawan (Bali United/ 87,5 persen)

3. Angga Saputra (Madura United/ 83,3 persen)

4. Muhammad Ridho (Borneo FC/ 81,3 persen)

5. Dwi Kuswanto (Persela/ 77,8 persen)

Ket.: *data hingga pekan keempat Liga 1 2018 untuk kiper yang telah tampil minimal 2 kali.

Daftar klub dengan rasio penyelamatan tertinggi Liga 1 2018**: 

1. Bhayangkara FC (88,2 persen/ 1 cleansheet)

2. Bali United (81,8 persen/ 2 cleansheet)

3. Borneo FC (81,3 persen/ 2 cleansheet)

4. PSIS Semarang (80,0 persen/ 1 cleansheet)

5. Perseru Serui (77,8 persen/ 1 cleansheet)

...

13. Barito Putera (62,5 persen/ 0 cleansheet)

...

16. Arema FC (57,1 persen/ 0 cleansheet)

Ket.: **data hingga pekan keempat Liga 1 2018.