Soal Kalimat Perpisahan, Bojan Malisic Bantah Tinggalkan Persib

By Taufan Bara Mukti - Senin, 3 Desember 2018 | 12:45 WIB
Bek Persib Bandung asal Serbia, Bojan Malisic seusai melawan Arema di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kamis (13/9/2018) pada Liga 1 2018 pekan ke-21. (ALVINO HANAFI/ BOLASPORT.COM)


Ekspresi sedih bek Persib, Bojan Malisic seusai mereka kalah 0-1 dari PSMS Medan pada lanjutan Liga 1 2018 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, 9 November 2018. (RIZAL FANANY/TRIBIUNBALI)

Kehadiran Bobotoh menjadi salah satu alasan mengapa Bojan begitu betah tinggal di Bandung.

"Bobotoh selau memberikan semangat di waktu yang sulit, dukungan yang saya terima ketika apapun yang terjadi, jadi ini bukan soal saya meninggalkan Persib, saya tidak berkata seperti itu," ucap Bojan.

(Baca Juga: Beredar Kabar di Twitter Tim Promosi Liga 1 2019 Sudah Diatur)

"Saya belum tahu saya akan pergi atau tetap tinggal tapi saya ingin tetap tinggal di sini. Karena ini (lawan persela) adalah pertandingan terakhir saya musim ini," katanya.

Bojan dipastikan absen saat Persib menghadapi Barito Putera pada laga terakhir Liga 1 2018.

Kemungkinan, posisi Bojan akan digantikan oleh bek muda Indra Mustaffa atau Moch Al Amin Syukur Fisabilillah.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on