Persebaya Surabaya akan menjamu PSIS Semarang dalam laga pamungkas di Liga 1 2018. Rabu (5/12/2018) kemarin, seluruh tiket yang dijual dipastikan ludes lantaran tingginya animo dari Bonek.
Laga Persebaya Surabaya kontra PSIS Semarang pada laga pekan ke-34 Liga 1 2018 akan dihelat di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Pertandingan terakhir kedua tim di musim ini diselenggarakan pada Sabtu (8/12/2018).
Melakoni laga terakhir di kandang sendiri, Persebaya Surabaya dipastikan akan didukung setidaknya oleh 50 ribu orang Bonek.
Kepastian itu didapatkan setelah laman resmi Persebaya merilis jumlah tiket yang terjual untuk laga itu.
(Baca juga: Peluang Juara PSM Menipis, Appi: Setidaknya Sudah Kerja Keras dan Jujur)
"Tiket laga pemungkas Persebaya musim ini, sudah ludes terjual. Sebanyak 50 ribu tiket laga melawan PSIS Semarang di Gelora Bung Tomo Sabtu nanti (8/12), sold out hanya dalam waktu 1 hari sejak tiket dijual. Kondisi itu akan memberikan semangat ekstra kepada skuad Green Force," tulis Persebaya.id.
Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman, menyatakan dukungan maksimal dari Bonek di stadion akan menjadi motivasi tersendiri bagi anak asuhnya.
”Sangat disyukuri stadion penuh. Saya yakin Bonek yang hadir pasti untuk mendukung pemain Persebaya dan itu bagus buat kami,” ujar pelatih yang akrab disapa Djanur itu.
Bagi Djanur, berlaga di Stadion Gelora Bung Tomo dengan kondisi mendapat dukungan penuh dari seisi stadion akan memiliki keistimewaan tersendiri.
(Baca juga: Legenda Sepak Bola Makassar: PSM Sudah Menjadi Juara!)
Marko Simic: Hanya Ada Persija di Indonesia dan Saya Akan Bertahan Tiga Tahun Lagi! https://t.co/i5B5GpiwYL
— BolaSport.com (@BolaSportcom) December 6, 2018
Sebelumnya, Djanur sudah merasakan GBT penuh kala menjamu Persija Jakarta pada 4 November 2018 lalu.
Tak tanggung-tanggung, di depan publiknya sendiri, Bajul Ijo sukses melumat Persija dengan skor telak 3-0.
“Sangat mengembirakan mendengar stadion penuh, dan akhirnya kita semua bisa melihat pemandangan yang indah di GBT pada laga terakhir ini,” tutur Djanur mengakhiri.
(Baca juga: PSM Diminta Waspada, Jerat Degradasi Bisa Membuat PSMS Tak Terbendung)