Sudahlah, Serahkan Saja Pada Cristiano Ronaldo

By Weshley Hutagalung - Senin, 5 Juni 2017 | 12:30 WIB
Megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, merayakan keberhasilan menjuarai Liga Champions setelah mengalahkan Juventus dalam laga final di National Stadium, Cardiff, Wales, pada 3 Juni 2017. (GLYN KIRK/AFP)

Kembali ke Kota Cardiff. Ketika melihat susunan pemain Juventus yang diturunkan Massimiliano Allegri, saya berbisik ke teman yang duduk di sebelah: “Terlalu berani.”

Saya paham, formasi dengan menurunkan tiga penyerang sekaligus, Gonzalo Higuain, Paulo Dybala, dan Mario Mandzukic bukan untuk pertama kali dilakukan oleh Alllegri.

Sejak lepas dari fase grup, Juventus selalu menurunkan tiga penyerang itu sejak awal laga. Hasil tokcer karena Juve lima kali meraih kemenangan dan sekali seri (0-0) di markas FC Barcelona.

FC Porto dan AS Monaco takluk home and away oleh formasi agresif Juventus itu. Bahkan, hanya Monaco yang berhasil membobol gawang Juventus ketika kalah 1-2 di Kota Turin, Italia.

Sebelumnya, dalam 6 pertandingan fase grup Liga Champions 2016-2017, Juventus tak pernah turun dengan formasi awal memainkan ketiga penyerang tersebut.

Formasi Paulo Dybala dan Gonzalo Higuain sebagai starter dimainkan dalam 3 pertandingan. Lalu, Mario Mandzukic dan Gonzalo Higuain untuk 2 laga.

Menurunkan satu striker (Mario Mandzukic) dalam formasi awal pernah dilakukan Allegri ketika Juventus bermain di markas Sevilla dan pulang dengan kemenangan 3-1.

Melawan Real Madrid di final Liga Champions, formasi tiga penyerang Juventus berhasil membuat Sergio Ramos dkk berjuang keras hingga pertengahan babak I.

Gelombang serangan Juventus diikuti oleh garis pertahanan mereka yang kokoh di luar kotak penalti. Operan-operan dari pemain Madrid nyaris tak bisa masuk ke dalam kotak penalti Juventus.

Setelah tertinggal lebih dahulu oleh gol Cristiano Ronaldo (20), skor 1-1 di babak I seolah memperlihatkan Juventus berada pada trek yang tepat dengan tiga penyerang di starting line-up untuk meraih kejayaan di Eropa.