Mengulang Kisah Murka Transfer Roberto Baggio ke Juventus

By Anggun Pratama - Minggu, 30 Juli 2017 | 13:46 WIB
Penyerang Italia, Federico Bernardeschi, saat berlaga di ajang Piala Eropa U-21 melawan Jerman di Krakow, Polandia, 24 Juni 2017. (JANEK SKARZYNSKI/AFP)

Ia cenderung lebih jago bermain di kedua sisi lapangan di pos gelandang serang berkat kecepatan lari dan keluwesan tubuh saat menggiring bola.

Kesamaan lain adalah keduanya berusia 23 tahun ketika transfer ke Juventus terjadi. Tentu kesamaan satu lagi yang sedikit sama tetapi berbeda adalah pengkhianatan yang mereka lakukan kepada Fiorentina.

Kubu Fiorentina, dan mayoritas penduduk Kota Firenze, sangat membenci Juventus karena alasan persaingan gelar.

Kubu I Viola merasa dirampok dalam perebutan scudetto 1981-1982.

Kedua tim punya poin 44 biji di puncak klasemen memasuki laga terakhir musim.

Fiorentina bertandang ke Cagliari, sementara Juve menjamu Catanzaro.

Fiorentina lantas bermain 0-0, sementara Juve menang 1-0 berkat penalti Liam Brady.

Intinya adalah Si Ungu merasa wasit di kedua laga itu tak adil.

Di satu sisi, Fiorentina tak mendapat penalti, sementara Juventus tak menderita penalti atas pelanggaran mereka terhadap pemain Catanzaro.

Di final Piala UEFA 1990, lagi-lagi urusan wasit jadi peningkat tensi kebencian Fiorentina atas Juve.