Mengulang Kisah Murka Transfer Roberto Baggio ke Juventus

By Anggun Pratama - Minggu, 30 Juli 2017 | 13:46 WIB
Penyerang Italia, Federico Bernardeschi, saat berlaga di ajang Piala Eropa U-21 melawan Jerman di Krakow, Polandia, 24 Juni 2017. (JANEK SKARZYNSKI/AFP)

I Bianconeri menang agregat 3-1 atas Si Ungu di final yang digelar kandang-tandang.

Terkait soal pengkhianatan, Roberto Baggio belakangan mengaku tak ingin pindah ke Juve, tetapi Fiorentina membutuhkan dana besar demi menyelamatkan keuangan klub sehingga transfer harus dijalankan.

Bagaimana dengan Berna? Dirinya tumbuh sebagai pemain akademi Fiorentina sejak berusia 10 tahun.

Cuma pada saat dipinjamkan ke Crotone pada 2013-2014 ia tak memperkuat Fiorentina di karier profesionalnya.

Pemberian nomor 10 pada musim 2015\-2016 menunjukkan kepercayaan klub sekaligus sinyal Bernardeschi ingin menjadi simbol klub.

Nyatanya, ia seperti hanya menjadikan Fiorentina sebagai batu loncatan karier.

Terlebih ketika sang ayah, Alberto, berkata, "Sekarang, seperti Baggio, anak saya juga bisa bermain buat Juventus. Itu adalah mimpi bagi setiap pemain yang punya ambisi tepat."

Terlepas dari rasa terkhianati bagi para penggemar Fiorentina, keputusan Berna, calon legenda Si Ungu, buat pindah ke klub rival besar jelas sebuah keputusan berani.

Kondisi ini menunjukkan betapa kuat mental dan karakter sang pemain.

Apalagi yang dituju adalah Juventus, sebuah klub yang hanya punya satu misi: menjuarai semua gelar.

Tentu akan ada adaptasi terhadap tekanan besar di klub sebesar Juve.

Tetapi dengan mentalitas yang dimiliki Berna, tentu fan Juve berharap ia justru bisa menjadi legenda Si Hitam-Putih.

Seperti pengguna nomor 10 mereka sebelumnya dan kapten abadi, Alessandro Del Piero. @goen_pratama