Kisah Nyonya Meneer dan Antonio Conte

By Daniel Sianturi - Kamis, 10 Agustus 2017 | 12:45 WIB
Pelatih Chelsea, Antonio Conte, memberikan instruksi pada laga Community Shield antara Arsenal dan Chelsea di Stadion Wembley, London, 6 Agustus 2017. (DANIE: LEAL-OLIVAS/AFP)

Antonio Conte dan Chelsea menjadi benang merah tulisan pembuka setelah beberapa waktu jari-jari ini kaku nan vakum menyapa Anda semua.

Gaung Premier League 2017/2018 sesungguhnya telah ditandai dengan pertandingan dalam ajang Community Shield 2017 pada Ahad, 6 Agustus 2017.

Arsenal menjadi juara dalam lagdi Stadion Wembley.

The Gunners mengangkat trofi setelah menang 4-1 atas The Blues dalam drama adu penalti, setelah sebelumnya kedua tim mengakhiri laga dengan skor 1-1.

Hasil tersebut mengulangi pil pahit bagi Chelsea dalam laga di Wembley pada minggu terakhir bulan Mei 2017.

Kala itu Chelsea juga ditekuk Arsenal dengan skor 1-2 kala melakoni 90 menit di Final Piala FA musim lalu.

(Baca Juga: 5 Alasan Chelsea Masih Bisa Juara Liga Inggris)

Menariknya dalam dua laga kontra Arsenal di Stadion Wembley baik Final Piala FA maupun di ajang Community Shield pada tahun ini, Chelsea harus mengakhiri waktu normal dengan 10 pemain.

Jika pada pertandingan Mei silam, Victor Moses dikeluarkan wasit kurang lebih sembilan menit setelah pertandingan berlangsung 60 menit, maka giliran Pedro yang harus menerima pahit kartu merah sang pengadil, 9 menit sebelum laga berakhir di laga 6 Agustus 2017 lalu.

Bagi Antonio Conte, dua kekalahan di Stadion Wembley tersebut menunda asa pria kelahiran Lecce pada 48 tahun silam untuk menambah koleksi trofi di kota London.