Pesona dan Makna Ultras Inter Milan dan AC Milan di Derby della Madonnina

By Emier Erlanda - Minggu, 15 Oktober 2017 | 21:52 WIB
Para suporter Inter Club Indonesia membentuk koreografi pada laga Inter Milan vs Chelsea di International Champions Cup 2017 di Stadion Nasional, Singapura, 29 Juli 2017. (INTER CLUB INDONESIA)

Ya, ultras dalam bahasa latin mempunya arti “di luar kebiasaan”.

(Baca Juga: Pemain Mitra Kukar Ini Berkisah tentang Perilaku Zlatan Ibrahimovic dan Steven Gerrard di Ruang Ganti)

Di sepak bola, kalangan ultras tidak pernah berhenti menyanyikan yel–yel lagu klub mereka sepanjang pertandingan tanpa jeda.

Negara–negara yang mempunyai tradisi ultras seperti Italia dan Argentina bahkan menyediakan tribun berdiri di stadion.

As an ultra identify myself with a particular way of life. We are differet from ordinary supporters because of our enthusiasm and excitement. This means, obviously, rejoicing and suffering much more acutely than everybody else,” ujar salah satu anggota brigata Rossonere, Fossa dei Leoni.

Ia merupakan kelompok pertama ultras yang lahir pada 1968.

Setahun kemudian, muncul tandingan dari Inter Club Fossati yang kemudian berubah nama menjadi Boys S.A.N (squadra d’Azione Nerazzura)yang merupakan rival mereka.

Ultras merupakan pelopor supporter yang amat terorganisir, dengan gaya dukungan “teatrikal”.


Beberapa suporter Milanisti Indonesia berpose di acara ZINC Bola Sports Race 2016 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Minggu (27/11/2016).(LARIZA OKY ADISTY/JUARA.NET)

Gaya tersebut sangat kita kenal dengan pertunjukan spektakuler macam kostum yang terorganisir, kibaran bendera, panji raksasa, pertunjukan bom asap warna–warni, nyala kembang api dan nyanyian hasil koreografi yang dipimpin oleh capotifoso.