Pesona dan Makna Ultras Inter Milan dan AC Milan di Derby della Madonnina

By Emier Erlanda - Minggu, 15 Oktober 2017 | 21:52 WIB
Para suporter Inter Club Indonesia membentuk koreografi pada laga Inter Milan vs Chelsea di International Champions Cup 2017 di Stadion Nasional, Singapura, 29 Juli 2017. (INTER CLUB INDONESIA)

Dalam tradisi calcio, ultras menempati tribun di belakang gawang yang kemudian dikenal dengan sebutan curva baik itu corva nord (utara) atau curva sud (selatan).

Muncul juga tradisi unik yaitu polisi tidak diperkenankan berada di kedua sisi curva tersebut.

Menjelang Derby della Madoninna kita tentu ingat beberapa insiden ultras ketika perempat final Liga Champions 2005. 

Ketika itu muncul foto unik ketika Marco Materazzi dan Rui Costa tampak akur bersandar melihat cerawat yang masuk ke lapangan.

Atau juga kisah Christian "Bobo" Vieri yang sempat mendapat intimidasi terkait loyalitas.

Teranyar, Gianluigi Donnarumma mendapat gelar “Dolaruma” bahkan dihujani uang ketika membela timnas italia.

Sebenarnya, Ultras tidak seseram yang kita bayangkan. 

Bahkan, bila dibandingkan dengan Hooligans di Inggris sekali pun. Sejatinya, ultras menjauhi keributan, mereka hanya mempunyai kecintaan besar terhadap klub yang dibela dan kreativitas luar biasa dalam mendukung klub tersebut.

Selain pertandingan nanti malam, hal lain yang yang kita tunggu pasti adalah aksi apa yang akan ditunjukan oleh Curva Nord dan Curva Sud.

Duel ini juga menjadi bumbu dalam Derby della Madoninna.