Manunggaling Valentino Rossi-MotoGP, Rossi adalah MotoGP Itu Sendiri!

By Aditya Fahmi Nurwahid - Rabu, 18 Oktober 2017 | 16:00 WIB
Pebalap Movistar Yamaha dari Italia, Valentino Rossi, mendengarkan penjelasan dari tim mekaniknya seusai menjalani kualifikasi GP Jepang di Twin Ring Motegi, Sabtu (14/10/2017). (TOSHIFUMI KITAMURA/AFP PHOTO)

Dalam dunia sufi, wahdatul wujud adalah pencapaian salik, tingkat tertinggi dan melebur bersama sang kuasa, seperti Siti Jennar dengan Manunggaling Kawula-Gusti-nya.

Rossi memberikan beberapa tanda kebesarannya melalui VR46 Bench di setiap sirkuit, atau sorotan berlebihan media setiap pra-musim dan kaitan untuk "dapatkan gelar ke-sekian-nya.

Namun, kebesaran Rossi sebagai ikon MotoGP sebenarnya lebih kompleks dari itu.

Sejak masuk ke kelas primer pada musim balap 2000, Rossi telah melewati pergantian kapasitas mesin berkali-kali, mulai 500 cc, 600 cc, 750 cc, 800 cc, 990 cc, dan 1000 cc.

Selain itu, tujuh gelar juara dunia direngkuh dalam 17 tahun berkarier memacu kuda balap dengan puluhan peraturan yang telah berubah.

Tiga kali masuk tim pabrikan, Honda, Ducati, dan Yamaha, bukan berarti sang pebalap coba-coba.

Ingat, semua alasan Rossi direkrut karena sang pebalap "dipercaya."


Insiden Valentino Rossi menendang motor Marc Marquez saat MotoGP Malaysia 2015.(MOTORCYCLENEWS.COM)

Rossi bahkan dicap sebagai "musuh berbagai kalangan", mulai dari Sete Gibernau, Max Biaggi, Kenny Robert Jr, Casey Stoner, almarhum Nicky Hayden, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, hingga "anak" yang sedang moncer saat ini, Marc Marquez.

Namun, kecuali dengan Lorenzo, Rossi tak pernah "didakwa" bersalah oleh para mantan rivalnya.