Dele Alli Versus Real Madrid, Coming of Age Party Si Anak Kemarin Sore

By Firzie A. Idris - Kamis, 2 November 2017 | 18:44 WIB
Gelandang Tottenham Hotspur, Dele Alli, memberi tepuk tangan kepada para suporter seusai kemenangan 3-1 lawan Real Madrid di laga Grup H Liga Champions 2017-2018 di Stadion Wembley, London, pada 1 November 2017. (BEN STANSALL/AFP)

Ini mungkin faktor terpenting dari sebuah coming of age story yang kaya akan bobot emosional.

Proses pembelajaran tidak datang dalam balutan kemewahan melimpah.

Menjadi dewasa tidak mudah, penderitaan dan rasa sakit merupakan perjuangan yang harus kita semua tempuh.

Representasi kesulitan-kesulitan tersebut biasa menjadi plot utama film di genre itu.

Peter Parker versi Tom Holland belajar menjadi individu bertanggung jawab dan dewasa setelah Tony Stark mengambil kembali suit Spiderman-nya yang super canggih.

Pun, karakter Christian Bale di Empire of the Sun harus melihat kemewahan yang ia rasakan sepanjang hidup direnggut tiba-tiba.

Ia belajar menjadi dewasa di sebuah kamp tahanan Jepang tanpa kedua orang tuanya. 

Kembali ke Spurs. Kisah mereka tentu masih jauh dari usai.

Kemenangan-kemenangan di fase grup Liga Champions sejauh ini memang spesial.

Akan tetapi, sejarah sepak bola akan terbentuk di babak knock out Liga Champions. Di situlah arena hidup mati bintang-bintang terbesar sepak bola dunia.

Pochettino sendiri sudah mengungkapkan bahwa tantangan akan makin besar dalam bulan-bulan ke depan.

"Tentu saja, kemenangan lawan Madrid membawa konsekuensi tersendiri. Kami menjadi lebih terekspos dan semua orang di Eropa pasti akan melihat laga tersebut," ujarnya seperti dikutip BolaSport.com kepada ESPN FC.

Alhasil, perjalanan Spurs pun masih akan menemui ujian-ujian lanjutan.

Bagaimana Mauricio Pochettino, Dele Alli, dan pasukan Tottenham lain menghadapinya akan menjadi plot twist yang patut kita nantikan.