30 Keping Perak buat Pengkhianatan AC Milan

By Dwi Widijatmiko - Jumat, 1 Desember 2017 | 13:46 WIB
Vincenzo Montella (tengah) menandatangani kontrak baru sebagai pelatih AC Milan, Selasa (30/5/2017). Dia didampingi oleh direktur olahraga Massimiliano Mirabelli (kanan) dan CEO Marco Fassone. (FACEBOOK/AC MILAN)

Menurut saya, Vincenzo Montella lebih dari layak mendapatkan waktu lebih lama dari itu setelah melihat apa yang sudah dia berikan buat I Rossoneri. Saya bicara tentang musim pertama dia, 2016-2017.

AC Milan masih di bawah kepemimpinan Silvio Berlusconi, yang berarti sebuah musim minim penguatan tim karena finansial klub pas-pasan.

AC Milan memang tidak konsisten. Di akhir musim pun mereka gagal lolos ke Liga Champions. Tapi, dalam keterbatasannya, Vincenzo Montella bisa mencapai hal lain.

Setan Merah memperbaiki mental bertanding dengan berkali-kali meraih hasil lewat gol penentu di menit-menit terakhir.

Il Diavolo meraih trofi pertamanya dalam lima tahun dengan menjuarai Supercoppa Italiana usai mengalahkan juara bertahan Serie A, Juventus.

Jangan lupakan ItalMilan.

Vincenzo Montella memantapkan proyek tersebut dengan memunculkan Davide Calabria dan Manuel Locatelli serta memapankan Gianluigi Donnarumma.


Aksi bek sayap AC Milan, Davide Calabria, dalam partai Liga Italia melawan Udinese di San Siro. Milan, 17 September 2017.(MIGUEL MEDINA / AFP)

Massimiliano Mirabelli berargumen bahwa Montella dipecat karena dalam 23 laga, sang allenatore tak kunjung memunculkan jiwa tim, bahwa dia tak bisa memperlihatkan nilai sebenarnya dari skuat AC Milan.

Maaf, itu salah siapa? Jangan bilang Montella menurun dari musim lalu karena dia harus menjalani musim 2017-2018 dengan memulai ulang dari nol.