Adapun remaja asli kota Liverpool itu mencatatkan 10 sapuan (terbanyak kedua dalam laga) dan tujuh intersep (terbanyak dalam laga).
19-year-old Trent Alexander-Arnold for Liverpool vs. Man City:
— Squawka Football (@Squawka) 4 April 2018
• Most clearances (10)
• Most interceptions (7)
Colossal performance at the back. pic.twitter.com/sQNlaZGFp0
Hebatnya lagi, guna meredam Leroy Sane, Trent tak sekalipun melakukan pelanggaran!
Squawka memberikan nilai 9 bagi penampilan Trent (dan James Milner), angka tertinggi dalam laga tersebut.
Trent Alexander-Arnold (19) vs Man City (H)
— SidelineScouted (@SidelineScouted) 4 April 2018
Trent (19) put in a commanding performance as his side won 3-0. The 19-year-old managed to keep Sané (22) quiet and instigated the counter for the first goal.
Future captain?
[: @FussballHussain]pic.twitter.com/Urr7qE818M
Sebelum kegemilangannya di laga ini, Trent pernah membuat kejutan awal pada laga debut.
Trent sejatinya berposisi sebagai gelandang tengah, namun sukses tampil meyakinkan meski digeser sebagai bek sayap kanan.
Kejutan lain datang ketika Trent menciptakan gol indah dari situasi bola mati, pada laga debutnya di klualifikasi ketiga Liga Champions kontra TSG Hoffenheim.
(Baca Juga: Trent Alexander-Arnold, dari Ball Boy Menjelma Jadi Pahlawan dalam 2.884 Hari)
Padahal 2.884 hari sebelum laga tersebut, Trent hanya seorang ball boy dalam laga Liverpool kontra Leeds United di Piala Liga Inggris 2009-2010.
Kala itu, Trent mendampingi kapten Liverpool pada laga itu, Jamie Carragher.
— Jamie Carragher (@Carra23) 15 Agustus 2017
Setelah ini apakah Mohamed Salah kembali hadir dalam diri Trent, guna memberikan kejutan demi kejutan selanjutnya?
Biar waktu yang menjawabnya.