Michael Carrick, Sang Legenda Minim Apresiasi

By Theresia Simanjuntak - Sabtu, 12 Mei 2018 | 17:21 WIB
Gelandang Manchester United, Michael Carrick, menghadiri acara Gala Dinner United for UNICEF di Old Trafford, Manchester, 15 November 2017. (PAUL ELLIS/AFP)

Michael Carrick, dikecilkan dan dipandang sebelah mata. Begitu tulisan di profil sang gelandang pada situs resmi Manchester United.

Michael Carrick jauh dari ingar-bingar pujian publik.

Bergabung dengan Iblis Merah dari Tottenham Hotspur pada musim panas 2006, namanya masih kalah tenar dari Paul Scholes meski keduanya kerap berduet di lini tengah.

Mungkin hanya segelintir orang yang dapat mengapresiasi Carrick, misalnya para lawan.

Menjelang final Liga Champion 2008-2009 versus Barcelona, pemain kelahiran 28 Juli 1981 ini mendapatkan pujian dari salah satu gelandang terbaik dunia kala itu, Xavi Hernandez.

(Baca juga: Trio Necis, Trisula Calon Pengganti BBC di Real Madrid)

"Michael Carrick memberikan keseimbangan pada Manchester United. Dia dapat bermain defensif, mengoper bola dengan baik, menembak juga dengan bagus. Dia pemain lengkap," kata Xavi, yang kala itu memperkuat Barca.

Bukti underrated-nya Carrick ialah dia jarang dipanggil Timnas Inggris.

Jumlah cap-nya cuma 34 kali kendati debutnya di timnas senior terjadi pada 2001.

"Saya selalu melihat saya dalam diri Carrick. Saya mengingat duetnya dengan Scholes bak mesin sempurna sebab Carrick selalu berada di posisi yang tepat sementara Scholes di mana-mana. Aneh ia tidak dipercaya di Timnas Inggris," kata eks gelandang Spanyol, Xabi Alonso, pada 2015.

Publik baru mulai menyadari peran vital Michael Carrick pada 2012-2013, yang adalah musim terakhir Manajer Sir Alex Ferguson.

Dia masuk ke dalam tim terbaik versi asosiasi pesepak bola (PFA) di musim tersebut.

(Baca Juga: Juventus Geser PSG dalam Perburuan Alvaro Morata dan Anthony Martial, Semua karena FIFA!)

Pada Minggu (13/5/2018), fan di Old Trafford akan berpamitan pada satu-satunya pemain yang tersisa dari 2007-2008, musim terakhir klub itu menjuarai Liga Champions.

Manajer Jose Mourinho memastikan eks gelandang West Ham United itu akan memainkan gim terakhirnya sejak menit awal.

Gelandang berumur 36 tahun itu telah mengumumkan akan pensiun akhir musim ini pada awal Januari.

Pria yang sempat mengalami masalah jantung pada awal 2017-2018 itu kemudian akan menjadi salah satu pelatih di tim utama.

"Carrick, kapten kami, akan menjadi starter di laga terakhirnya di Old Trafford, di depan para fan," kata Mou.

Laga itu bakal menjadi gim ke-464 Michael Carrick bagi Manchester United.

(Baca juga: Dulu Abai, Kini Lionel Messi Mempelajari Gaya Main Ousmane Dembele)

Setelah itu, Manchester Merah kehilangan gelandang seniornya, tapi mendapatkan satu legenda lagi.

Ya, Carrick layak disebut legenda atas segala yang telah ia berikan demi kesuksesan United selama 12 tahun ia berada di klub tersebut.

Dia salah satu pilar utama di mana Manchester United meraih 18 gelar.

Selamat pensiun, Michael Carrick.

GELAR DI MAN UNITED

  • Liga Champion: 1 (2007/08)
  • Liga Europa: 1 (2016/17)
  • Piala Dunia Klub: 1 (2008)
  • Premier League: 5 (2006/07, 2007/08, 2008/09, 2010/11, 2012/13)
  • Piala FA: 1 (2015/16)
  • Piala Liga: 3 (2008/09, 2009/10, 2016/17)
  • Community Shield: 6 (2007, 2008, 2010, 2011, 2013, 2016)