Pensiun Saja, Gianluigi Buffon!

By Theresia Simanjuntak - Kamis, 17 Mei 2018 | 21:56 WIB
Ekspresi kiper Juventus, Gianluigi Buffon, dalam laga final Coppa Italia kontra AC Milan di Stadion Olimpico, Roma pada 9 Mei 2018. (TIZIANA FABI/AFP)

Akhir sebuah era di Juventus. Kiper sekaligus kapten tim, Gianluigi Buffon, memutuskan meninggalkan klub itu setelah mengabdi selama 17 tahun.

Buffon mengumumkan hal tersebut dalam konferensi pers, Kamis (17/5/2018).

Namun, sedikit kejutan, pemain berusia 40 tahun itu tak mengonfirmasi akan gantung sepatu pada akhir 2017-2018.

"Sampai 15 hari lalu, sudah diketahui bahwa saya akan berhenti bermain. Namun, kini saya menerima sejumlah proposal dan tantangan menarik baik di dalam maupun luar lapangan," kata mantan pemain Parma itu.

Buffon enggan gegabah mengambil keputusan jelang bursa transfer. Fokusnya saat ini masih untuk laga melawan Verona yang merupakan pekan terakhir Serie A musim ini, Sabtu (19/5/2018).

(Baca Juga: Jadwal Final Liga Champions 2018 - Real Madrid Vs Liverpool FC)

Gianluigi Buffon mengatakan bahwa ia akan memikirkan masa depannya setelah berpikir matang selama dua-tiga hari. Yang jelas, ia hanya ingin main di liga top Eropa.

Diakui mantan kapten tim nasional Italia itu, salah satu tawaran berasal dari klub Liga Inggris. Menurut isu yang beredar, proposal tersebut datang dari Liverpool.


Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, bercanda dengan megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, seusai laga leg pertama perempat final Liga Champions di Stadion Allianz, Turin, Italia pada 3 April 2018. ( ALBERTO PIZZOLI/AFP )

Nasib Buffon memang telah menjadi perbincangan hangat selama beberapa musim terakhir. Banyak yang mengira ayah tiga putra itu bakal pensiun akhir musim ini.

Gianluigi Buffon memang sempat mengutarakan niat tersebut, tapi berulang kali pula ia menarik ucapannya. Hal ini mengisyaratkan hasratnya untuk terus bermain masih ada.

Dapat dimaklumi bahwa berat bagi siapapun, termasuk pesepak bola, meninggalkan pekerjaan yang telah mereka geluti selama bertahun-tahun dan pensiun.

(Baca Juga: Mohamed Salah Pecahkan Rekor-rekor Mencetak Gol Liga Inggris)

Namun, terkait kasus Buffon, alangkah lebih baik bahwa ia menyudahi kariernya sebagai pemain bola ketimbang mengambil risiko bermain di liga luar Italia.

Ada pepatah bahwa usia tidak bisa berbohong. Ini yang harus Buffon sadari.


Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, menyapa penggemar seusai laga leg pertama perempat final Liga Champions kontra Real Madrid di Stadion Allianz, Turin, Italia pada 3 April 2018. ( ISABELLA BONOTTO/AFP )
 

Usianya yang kini berada di angka 40 tahun bukan umur ideal untuk memulai petualangan di liga lain yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Misalnya, Premier League. Jika hijrah ke klub Inggris, Buffon bukan hanya harus beradaptasi dengan klub barunya, tapi juga atmosfer Liga Inggris yang lebih menguras fisik.

(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)

Adaptasi bukan perkara enteng. Apalagi, sekali lagi, Buffon belum pernah merumput di liga selain Italia.

Hal lain yang perlu Buffon ingat adalah reputasi. Bahwa ada kenikmatan tersendiri bila pensiun ketika ia berada di puncak, suatu hal yang telah terjamin saat ini dan belum mendapat garansi apabila ia memutuskan terus bermain.

Saat ini, reputasi Buffon sebagai salah satu kiper terbaik sepanjang masa sedikit tercoreng kartu merah yang ia terima di leg II perempat final Liga Champions kontra Real Madrid (11/4/2018).

Protes berlebihan dari Buffon, plus beberapa wawancaranya yang secara terbuka mengkritik wasit Michael Oliver membuat sejumlah pihak menilainya sebagai sosok yang arogan.

Bayangkan, apa komentar publik lainnya jika Buffon melempem di klub barunya?


Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, memprotes wasit Michael Oliver dalam laga Liga Champions kontra Real Madrid di Santiago Bernabeu, Rabu (11/4/2018).(OSCAR DEL POZO / AFP)

Mungkin Buffon dapat melihat pengalaman sesama kiper, Victor Valdes. Setelah sepanjang kariernya membela Barcelona, ia memutuskan meninggalkan Liga Spanyol demi bergabung dengan Manchester United pada 2015.

Hasilnya, karier Valdes, yang meraih 21 gelar termasuk tiga titel Liga Champions di Barca, merosot tajam.

(Baca Juga: 4 Alasan Massimiliano Allegri Cocok sebagai Penerus Arsene Wenger di Arsenal)

Tampil dua kali pada 2015-2016, Valdes kemudian dipinjamkan ke Standard Liege sebelum pindah secara permanen di Middlesbrough.

Boro kemudian terdegradasi ke divisi Championship pada akhir 2016-2017. Valdes pun memutuskan pensiun sebelum usianya genap 36 tahun dengan reputasi yang jauh dari cemerlang.

Kembali ke Gianluigi Buffon. Fan Juve tentu saja cuma ingin mengingat idola mereka sebagai sosok yang mempersembahkan total 19 gelar di berbagai ajang.

Buffon yang memilih setia, merelakan usia emasnya untuk terus membela Si Nyonya Tua saat terdegradasi ke Serie B pada 2006.

Jadi, pensiun saja, Gigi Buffon. Biarkan publik mengenangmu di masa puncakmu.