Keputusan Pemain Persija di Lamongan dan Makna Ramadan untuk Sepak Bola Indonesia

By Estu Santoso - Senin, 21 Mei 2018 | 15:46 WIB
Suasana sebelum laga antara Persela Lamongan kontra Persija Jakarta di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (20/5/2018). ( MANIK PRIYO PRABOWO/TRIBUNJATIM.COM )

84 saat Persela mencetak gol pertama mereka.

Ya, Persela melalui pemain asal Brasil, Diego Assis unggul melalui gol penuh kontroversi karena bola masuk ke gawang dengan sentuhan tangan.

Laga pada Minggu (20/5/2018) itu pun terhenti sejenak, pemain Persija melakukan protes ke wasit Annas Apriliandi.

Sebab, gol itu harusnya tak sah karena memakai tangan bukan kepala atau kaki atau organ tubuh yang diperbolehkan mencetak gol dalam sepak bola.

(Baca juga: Diperkuat Eks Pilar Napoli dan Arsenal, Klub Ini Masih Tercecer pada Posisi Sembilan Liga Super China)

Protes sangat wajar dilakukan pemain Persija, karena itu bagian dari hak mereka di lapangan mempertanyakan keputusan wasit yang dinilai tak benar.

Nyaris semua komponen Persija di Stadion Surajaya saat itu bereaksi, tetapi yang paling bagus adalah tak ada yang emosinya meluap.

Mereka mengerumuni wasit dan asisten wasit dengan tangan tanpa gerakan apa pun alias pasif, sesuai aturan cara melakukan protes.

(Baca juga: Jadwal Final Liga Champions 2018 - Real Madrid Vs Liverpool FC)

Pemandangan ini yang seperti penulis lihat dari siaran televisi sangat luar biasa.