Keputusan Pemain Persija di Lamongan dan Makna Ramadan untuk Sepak Bola Indonesia

By Estu Santoso - Senin, 21 Mei 2018 | 15:46 WIB
Suasana sebelum laga antara Persela Lamongan kontra Persija Jakarta di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (20/5/2018). ( MANIK PRIYO PRABOWO/TRIBUNJATIM.COM )

Sebab, beberapa laga pemain selepas laga selesai mengulang aksi protes pada tengah laga dan kegaduhan pasca pertandingan pun terjadi.

(Baca juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)

Wow! Persija pun memberikan sebuah contoh bagus, bahwa apa yang telah terjadi tak bisa diulang lagi persis seperti sebelumnya.

Mereka menerima kenyataan yang ada dengan tetap menanyakan sesuai procedural.

Semua ini seperti keharusan Muslim yang berpuasa Ramadan untuk menahan hawa nafsu, tak hanya makan dan minum tetapi juga ada yang lebih dari itu.

(Baca juga: Duo Bintang asal Thailand 'Perang' di Liga Jepang, Teerasil Dangda Rasakan Kenyataan Pahit)


Momen saat gelandang Persela, Diego Assis tampak mendorong bola dengan tangan untuk membobol gawang Persija Jakarta pada lanjutan Liga 1 pekan kesembilan di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (20/5/2018) malam. ( ISTIMEWA )

Segalanya hanya demi menjaga kekhusyukan dan hikmatnya ibadah ini, walau ada sejumlah hal ujian berat atau ringan.

Setiap ibadah pasti ada hal yang bisa membatalkan, tetapi hal itu tak perlu disikapi berlebihan yang akhirnya justru bisa membuat batal atau mengurangi makna ibadah itu.

(Baca juga: Dikritik Fan Selangor FA dan Diusulkan Didepak, Ilham Udin Akhirnya Buat Pengakuan Mengejutkan)

Ya yang pasti, Persija pada laga ini kalah 0-2 dari Persela dan itu catatan negatif beruntun empat laga skuat Macan Kemayoran pada Liga 1 maupun Piala AFC 2018.

Kini, Ismed Sofyan Cs pun harus segera move on, memandang positif langkah ke depan, bangkit, dan siap untuk menjaga asa juara.

Marhaban ya Ramadan!