Kalau Begini Caranya, Brasil Bisa Gagal Juara Piala Dunia 2018

By Andrew Sihombing - Senin, 18 Juni 2018 | 20:47 WIB
Neymar (kedua dari kanan) merangkul Fred dalam sesi latihan timnas Brasil di Enfield Training Centre, London, 5 Juni 2018. ( DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP )

(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Timnas Spanyol di Fase Grup)

Nama terakhir mungkin sedikit asing di telinga penikmat sepak bola saat ini. Tapi, percayalah, Jorginho merupakan salah satu bek kanan terbaik dunia pada masanya.

Jorginho, yang melepas crossing berujung gol tunggal Romario kontra Swedia di semifinal, masuk dalam susunan Tim Terbaik PD 1994.


Penyerang Brasil, Roberto Firmino (kanan), merayakan golnya bersama Neymar dalam laga persahabatan kontra Kroasia di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris pada 3 Juni 2018.(OLI SCARFF/AFP)

Lantas, elemen apa yang masih menghilang? Jawabannya ada di pos jantung pertahanan. Pada edisi 1994, Brasil punya bek tengah setangguh Aldair.

Selain sulit ditembus, legenda AS Roma yang menjalani operasi lutut pada 1993 ini punya visi permainan dan kemampuan penguasaan bola mumpuni serta diberkati kemampuan melepas operan jauh.

Rekannya, Marcio dos Santos, tak kalah cakap. Terbukti, eks Ajax dan Fiorentina ini juga masuk susunan Tim Terbaik PD 1994.

Duet Aldair dan Dos Santos adalah aktor utama yang membuat kiper Claudio Taffarel cuma perlu melakukan 12 penyelamatan hingga sebelum final.

Mereka juga yang berjasa membuat Brasil cuma menelan 3 gol sepanjang turnamen, itu pun hanya kebobolan saat melawan Swedia di fase grup serta Belanda (2) pada perempat final.

Pada 2002, Brasil punya bek semacam Lucio dan Edmilson yang membuat kelemahan Roque Junior dalam formasi 3 bek tengah jadi tak terlalu terasa.