Ngeri! Ini Bukti Ada Begal-begal di Lini Tengah Prancis

By Dwi Widijatmiko - Senin, 16 Juli 2018 | 09:57 WIB
Para pemain Prancis merayakan kesuksesan menjuarai Piala Dunia 2018 setelah menekuk Kroasia 4-2 pada laga final di Stadion Luzhniki, Moskow, 15 Juli 2018. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Timnas Prancis meraih kesuksesan menjadi juara Piala Dunia 2018, gelar juara dunianya yang ke-2 setelah 1998.

Les Bleus mengalahkan Australia 2-1 dan Peru 1-0 kemudian ditahan Denmark 0-0 di fase grup.

Di babak knock-out, timnas Prancis berturut-turut mengalahkan Argentina 4-3 di 16 besar, Uruguay 2-0 di perempat final, Belgia 1-0 di semifinal, dan di final menghajar Kroasia 4-2.

Kesuksesan Tim Ayam Jantan banyak ditentukan oleh kekuatan lini tengahnya.

Para gelandang Prancis tampil begitu hebat, terutama dalam menjalankan tugas melindungi pertahanan.

Prancis seperti memiliki "begal-begal" di lini tengah yang berfungsi maksimal dalam merebut bola, mengganggu aliran bola lawan, berduel fisik dengan pemain musuh, dan menjamin Les Bleus bakal baik-baik saja walaupun sering kalah dalam penguasaan bola.

Tepatnya Prancis mempunyai tiga begal yang begitu galak dalam menjaga daerahnya.

Tiga begal lini tengah timnas Prancis adalah N'Golo Kante, Paul Pogba, dan Blaise Matuidi.

Angka statistik seperti dikutip Bolasport.com dari Whoscored menjelaskan bagaimana ngerinya menghadapi tiga begal ini.

Tidak heran lawan tim pemilik lini tengah hebat lainnya macam Belgia dan Kroasia pun tidak sanggup mengalahkan Prancis.

N'Golo Kante tidak pernah absen menjadi starter dalam 7 pertandingan yang dilalui oleh Prancis.

Dia membukukan rata-rata 2,1 tekel dan 2,9 intersep alias cegatan per pertandingan.

Untuk statistik intersep, Kante adalah pemilik angka statistik tertinggi di timnas Prancis.

Menurut Opta, gelandang milik klub Liga Inggris, Chelsea, ini juga tercatat 52 kali mengembalikan bola ke penguasaan Les Bleus.

Jumlah 52 kali adalah rekor untuk seorang pemain Prancis dalam satu edisi Piala Dunia sejak Opta melakukan pencatatan pada tahun 1966.

"Bersama Kante, Prancis bermain dengan 12 orang. Dia terhitung sebagai 2 gelandang. Dia ada di mana-mana," puji pandit terkenal sekaligus eks penyerang Inggris, Gary Lineker, seperti dikutip Bolasport.com dari L'Equipe.

(Baca Juga: Final Piala Dunia 2018 - Kencan Manis Antoine Griezmann dengan VAR dan Penalti di Piala Dunia 2018)


Gelandang Prancis, N'Golo Kante (kanan), berduel dengan pemain Kroasia, Luka Modric, dalam final Piala Dunia 2018, 15 Juli 2018 di Luzhniki Stadium, Moskow.(JEWEL SAMAD/AFP )

Paul Pogba sama galaknya dan punya spesialisasi lain dalam menjalankan fungsinya sebagai begal lini tengah Prancis.

Dia hanya absen di pertandingan terakhir fase grup melawan Denmark.

Dalam 6 penampilannya, Pogba mencatatkan 2,2 tekel dan 2,3 pelanggaran per pertandingan.

Gelandang Manchester United itu adalah pemain Prancis yang paling banyak membuat pelanggaran.

Konotasinya memang negatif, tapi statistik itu menjelaskan Pogba siap melakukan apa saja, termasuk yang ilegal, agar lawan tidak leluasa menguasai bola.

Opta juga menyimpulkan bahwa Paul Pogba 58 kali memenangi duel di lini tengah.

Jumlah itu paling banyak di antara gelandang-gelandang lain yang menjadi kontestan Piala Dunia 2018.

(Baca juga: 6 Rekor Tercipta pada Final Piala Dunia 2018, Termasuk Catatan Gemilang Paul Pogba)


Paul Pogba (bawah) merayakan golnya untuk Prancis ke gawang Kroasia dalam laga final Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, 15 Juli 2018. ( ODD ANDERSEN / AFP )

Blaise Matuidi mungkin yang paling "ramah" di antara 3 begal lini tengah timnas Prancis.

Dia pun hanya mengoleksi 5 penampilan dengan menit mentas (336) jauh lebih sedikit daripada Kante (595) maupun Pogba (539).

Tapi, seperti dua rekannya, Matuidi juga krusial bagi pendekatan permainan yang dibuat oleh pelatih Prancis, Didier Deschamps.

Dengan menit tampil jauh di bawah N'Golo Kante dan Paul Pogba, Blaise Matuidi malah melakukan tekel lebih banyak.

Pemain Juventus ini membukukan 2,8 tekel per pertandingan, yang berarti paling banyak di antara seluruh anggota skuat Prancis.

Matuidi juga tercatat membuat 1,6 intersep dan 2,2 pelanggaran per penampilan.

(Baca Juga: [PILIHAN] 3 Pemain Jadi Jimat dan Tumbal Prancis dalam Meraih Titel Piala Dunia 2018)


Gelandang Prancis, Blaise Matuidi (kiri), berduel dengan pemain Kroasia, Marcelo Brozovic, dalam laga final Piala Dunia 2018, 15 Juli 2018 di Luzhniki Stadium, Moskow.(ADRIAN DENNIS/AFP )

Didier Deschamps tahu bagaimana caranya memaksimalkan gelandang-gelandang begal ini.

Dia pun menggunakan taktik yang sangat pas dengan sering membiarkan lawan lebih menguasai permainan.

Pada akhirnya penguasaan bola lawan tidak berarti apa-apa karena Pogba dkk sukses melindungi pertahanan dengan memutus aliran-aliran bola berbahaya dan mengeksekusi serangan pada waktu yang tepat berbekal kecepatan Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann.

Lawan elite macam Argentina, Belgia, dan Kroasia pun bisa dibilang hanya menunggu waktu untuk menerima kekalahan.