Piala Dunia 2018, Akhir Era Possession Football?

By Imadudin Adam - Rabu, 18 Juli 2018 | 17:31 WIB
Penyerang Prancis, Kylian Mbappe, mencium trofi juara Piala Dunia 2018 setelah timnya menekuk Kroasia 4-2 pada laga final di Stadion Luzhniki, Moskow, 15 Juli 2018. ( ADRIAN DENNIS / AFP )

Sisanya bisa ditebak sendiri bahwa Prancis memang tak tampil begitu dominan.

Tapi, keputusan pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, untuk tidak memainkan possession football jelas langkah yang brilian.

Ditopang dengan gelandang terbaik seperti N'Golo Kante dan Paul Pogba, bermain direct atau melakukan serangan balik cepat menjadi taktik yang jitu.

Apalagi, Prancis memiliki trisula dengan kecepatan kilat, yakni Antoine Griezmann, Blaise Matuidi, dan Kylian Mbappe, yang siap merusaj jantung pertahanan lawan dengan seketika.

Di partai final Piala Dunia 2018, Prancis kalah telak dalam urusan penguasaan bola dari Kroasia.

Tim Ayam Jantan hanya memegang 39 persen penguasaan bola dalam laga itu, namun mereka justru sukses menghujamkan 4 gol ke gawang Kroasia.

(Baca Juga: Respons N'Golo Kante Terhadap Pujian Membuktikan Sang Gelandang Sosok yang Benar-benar Rendah Hati)

Lantas, apakah Piala Dunia 2018 merupakan akhir dari strategi possession football? Untuk membahasnya kita harus melihat secara menyeluruh.

Salah satu media ternama di dunia, The Wall Street Journal, pernah membahas bahwa possession football adalah strategi kalahan di Piala Dunia 2018.

Harus diakui pergeseran strategi memang terlihat sangat kentara di Piala Dunia 2018.