Piala Dunia 2018, Akhir Era Possession Football?

By Imadudin Adam - Rabu, 18 Juli 2018 | 17:31 WIB
Penyerang Prancis, Kylian Mbappe, mencium trofi juara Piala Dunia 2018 setelah timnya menekuk Kroasia 4-2 pada laga final di Stadion Luzhniki, Moskow, 15 Juli 2018. ( ADRIAN DENNIS / AFP )

Tim-tim terbaik di Piala Dunia masih tahu caranya untuk menguasai pertandingan lewat penguasaan bola, tapi di satu titik mereka bakal melakukan direct football dan mengubah permainan menjadi lebih cepat.

Brasil, Belgia, Inggris, dan Prancis merupakan tim yang selalu melakukan serangan balik cepat di turnamen tersebut.


Suasana bangku cadangan Spanyol saat laga kontra Rusia dalam laga babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Luzhniki Stadium, Moskow, Rusia pada 1 Juli 2018. ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

Pergeseran taktik tersebut kemudian diakui oleh pelatih timnas Spanyol, Fernando Hierro, di mana ia mengindikasikan permainan Spanyol tak lagi relevan.

"Tahun 2008, 2010, dan 2012 kami bermain di level berbeda dan belum ada strategi seperti kami yang pernah melakukannya," tutur Hierro.

"Sekarang kita berada di tahun 2018 di mana banyak hal berubah. Banyak serangan langsung dan transisi yang cepat," lanjutnya.

Menilik statistik Spanyol sendiri, mereka memang masih menjadi tim yang dominan di Piala Dunia 2018.

Mereka masih mempertahankan strategi possession football yang digunakan untuk meraih trofi Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2012.

Menurut Opta Sports, dari 4 laga yang dimainkan Spanyol di Piala Dunia 2018, rataan penguasaan bolanya adalah 74,7 persen.

(Baca Juga: Kylian Mbappe Donasikan Seluruh Hadiah Juara Piala Dunia 2018 untuk Kaum Disabilitas)