Fenomena Direktur Sepak Bola dan Peran Edwin van der Sar di Manchester United

By Theresia Simanjuntak - Kamis, 16 Agustus 2018 | 20:49 WIB
Edwin van der Sar sebagai Direktur Teknik Ajax Amsterdam saat memeringati meninggalnya legenda Ajax, Piet Keizer, menjelang laga melawan Sparta di Amsterdam, 12 Februari 2017. (ROBIN VAN LONKHUIJSEN/AFP)

Leonardo (48) juga bikin sensasi. Hanya dalam hitungan hari setelah ditunjuk sebagai DOF, ia memboyong Higuain dan Tiemoue Bakayoko.

Paratici, Monchi, dan Leonardo melecut opini di publik bahwa klub sepak bola zaman sekarang membutuhkan DOF, satu hal yang belum terjadi di Liga Inggris.

Untuk diketahui, manajer sepak bola klub Inggris tak cuma bertugas meracik strategi untuk diimplementasikan di lapangan, juga mendeteksi pemain bidikan termasuk talenta.

Tak jarang, seorang manajer turut terlibat dalam negosiasi atau malah membujuk pemain jika memang dibutuhkan.

(Baca Juga: Mengenal Istilah 'Pemain Didikan Lokal' di Premier League)

Contoh, Sir Alex Ferguson yang turun tangan menghubungi Robin van Persie secara langsung agar mau meninggalkan Arsenal dan bergabung ke Manchester United pada 2012.

Dalam transfer pemain, sosok yang bertugas dalam negosiasi biasanya ialah chairman di klub itu.

Misalnya, di United adalah Ed Woodward sang Executive Vice-Chairman.

Bila klub Inggris memiliki DOF, para manajer tak perlu lagi terlibat langsung dalam transfer pemain. Dengan demikian, mereka dapat sepenuhnya fokus mengangkat prestasi tim di lapangan.

Hal ini yang baru saja disinggung oleh Manajer United, Jose Mourinho.