Sebelum di Arsenal, Mesut Oezil Sudah Lahir sebagai Seorang Juara

By Ahmad Tsalis Fahrurrozi - Selasa, 23 Oktober 2018 | 22:11 WIB
Mesut Oezil merayakan golnya untuk Arsenal ke gawang Watford dalam partai Liga Inggris di Stadion Emirates London, 29 September 2018. (ADRIAN DENNIS / AFP)

Bek kanan Arsenal, Hector Bellerin, meyakini kepiawaian permainan rekan setimnya, Mesut Oezil, datang karena ia lahir sebagai seorang juara.

Hector Bellerin terkesan dengan penampilan Mesut Oezil saat Arsenal menggebuk Leicester City 3-1, Selasa (23/10/2018) dini hari WIB.

Mesut Oezil mencetak gol pada menit ke-45 sebagai penyama kedudukan Arsenal atas gol bunuh diri Bellerin (31').

Bahkan, Mesut Oezil menjadi arsitek dwigol keunggulan Tim London Utara lesakan Pierre-Emerick Aubameyang (63' dan 66'). 

Baca Juga:

Bellerin mengklaim bahwa Oezil adalah lelaki yang terlahir sebagai pemain bermentalitas juara, dilihat dari kualitas yang sudah ditunjukkan. 

"Mesut Oezil adalah pemain yang telah melewati banyak hal dalam kariernya, melalui pasang dan surut," kata Bellerin dilansir BolaSport.com dari laman resmi Arsenal.

"Namun, sebagian besar yang memengaruhinya karena ia terlahir sebagai seorang juara. Ia juga merupakan pemain yang memiliki banyak catatan apik di dunia sepak bola," tutur bek 23 tahun ini.


Bek Arsenal, Hector Bellerin (kiri), berduel dengan bek Leicester City, Ben Chilwell, dalam laga Liga Inggris di Stadion Emirates, London, Inggris pada 22 Oktober 2018.(GLYN KIRK/AFP)

Menurut Bellerin, hal itulah yang membuat pemain berusia 30 tahun tersebut layak dijadikan panutan.

Keberadaan lelaki yang memutuskan gantung sepatu dari timnas Jerman pada Juli 2018 lalu itu sangat penting baginya di skuat Tim London Utara.

"Setiap pemain ingin memiliki kesuksesan seperti ia baik di dalam maupun di luar lapangan," ujar bek kanan yang dijuluki The Flash Arsenal berkat kecepatan larinya ini.

"Jadi memiliki Oezil sebagai kapten adalah hal yang benar-benar penting bagi kami," ucapnya.


Penyerang Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang (kedua dari kiri), merayakan golnya bersama Mesut Oezil dalam laga Liga Inggris melawan Leicester City di Stadion Emirates, London, Inggris pada 22 Oktober 2018.(GLYN KIRK/AFP)

Meskipun demikian, lanjut Bellerin, peran serta sang pengukir assist terbanyak di Liga Inggris musim 2015-2016 itu tentu tak akan berfungsi optimal jika timnya tidak memiliki kolektivitas dalam bermain.

"Selalu menjadi berkat bagi kami memiliki pemain seperti itu, tetapi sebuah hasil pekerjaan datang dari keseluruhan tim, dari bek, kiper hingga striker," kata lelaki berambut gondrong tersebut.

"Tatkala semua menyatu dan Anda punya pemain berkualitas seperti itu, semuanya akan selalu menjadi sedikit lebih mudah," tutur Bellerin.