Perubahan Drastis Kroasia dalam 9 Bulan, dari Krisis Jadi Finalis Piala Dunia 2018

By Taufan Bara Mukti - Sabtu, 14 Juli 2018 | 13:37 WIB
Ekspresi para pendukung Kroasia di Luzhniki Stadium setelah timnya mampu mengalahkan Inggris dan melenggang ke final Piala Dunia 2018, Kamis (12/7/2018). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Tak ada yang berani menjagokan Kroasia tampil di final Piala Dunia 2018, apalagi jika mengingat apa yang terjadi dengan tim ini di babak kualifikasi.

Kroasia menjadi kuda hitam paling mengejutkan di Piala Dunia 2018.

Bagaimana tidak, Kroasia bisa menjungkalkan tim raksasa, Argentina, di babak grup.

Tak tanggung-tanggung, Lionel Messi dan kolega dihabisi pasukan Vatreni dengan skor tiga gol tanpa balas.

Selanjutnya, setelah bercucuran keringat di babak 16 besar melawan Denmark dan perempat final melawan Rusia, Kroasia menantang Inggris di semifinal.

Sempat tertinggal lebih dulu di awal laga, Kroasia menunjukkan semangat juang tinggi dan membalikkan keadaan hingga menang 2-1.

Kroasia pun melangkah ke final Piala Dunia untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.

Di final, negara yang terbentuk pada 1991 akan menjamu tim kuat sekaligus juara Piala Dunia 1998, Prancis.

Sepak terjang Kroasia di Piala Dunia kali ini agaknya perlu diberikan apresiasi lebih.

(Baca Juga: 4 Pemain Real Madrid yang Beruntung karena Kepindahan Cristiano Ronaldo)

Pasalnya, sebelum gelaran empat tahunan ini dimulai, Luka Modric dan kawan-kawan menghadapi permasalahan pelik yang melanda tim.

Kejadian tersebut berlangsung di Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa.

Kroasia yang tergabung bersama Finlandia, Ukraina, Turki, Kosovo, dan Islandia di Grup I difavoritkan melenggang mulus.

Namun, krisis internal terjadi jelang laga terakhir babak kualifikasi melawan Ukraina, 9 Oktober 2017.

Hingga matchday kesembilan, Kroasia berada di peringkat kedua Grup I dengan poin 17 dari 9 laga, hanya unggul selisih gol atas Ukraina di posisi ketiga.


Salah satu foto hasil jepretan fotografer AFP, Yuri Cortez, saat dia dibantu bangun oleh striker Kroasia, Mario Mandzukic, setelah jatuh tertimpa para pemain yang merayakan gol dalam laga semifinal Piala Dunia 2018 melawan Inggris, Rabu (11/7/2018) di Luzhniki Stadium, Moskow. ( YURI CORTEZ/AFP )

Di laga terakhir, Kroasia harus bertandang ke Ukraina yang jadi saingan terdekat. Sementara Islandia yang memuncaki klasemen dengan 19 poin, menjamu tim juru kunci Kosovo.

Jika kalah dari Ukraina, maka langkah Kroasia ke putaran final Piala Dunia 2018 akan mengalami kegagalan.

Sementara jika Kroasia menang dan Islandia juga menang, maka Kroasia harus menghadapi babak play-off untuk merebut tiket ke Piala Dunia.

(Baca Juga: Media Inggris Ingin Kroasia Didiskualifikasi dari Piala Dunia 2018 karena 3 Hal Ini)

Tekanan berat kala itu juga dirasakan oleh kapten Kroasia, Luka Modric.

Kepada media Modric menjelaskan kegamangan dirinya melihat posisi timnas negaranya saat itu.

"Sampai pertandingan melawan Islandia, semua berjalan baik bagi kami. Namun tiba-tiba semuanya berubah dengan sangat cepat," kata Modric dilansir BolaSport.com dari Independent.

"Sejujurnya, situasi sekarang adalah bencana bagi kami. Namun kami masih punya peluang untuk memperbaiki," tutur pemain Real Madrid itu.

Mengetahui kondisi mereka terdesak, Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS) melakukan perjudian besar.


Pelatih Kroasia, Zlatko Dalic, merayakan kemenangan timnya 2-1 atas Inggris di babak semifinal Piala Dunia 2018, 11 Juli 2018 di Luzhniki Stadium, Moskow. ( MLADEN ANTONOV / AFP )

Mereka memecat pelatih Ante Cacic dua hari sebelum laga krusial melawan Ukraina digelar, tepatnya pada 7 Oktober 2017. 

Posisi Cacic digantikan oleh Zlatko Dalic yang kini memimpin timnas Kroasia di Piala Dunia 2018.

Dengan tangan dingin Dalic, Kroasia berhasil menumbangkan Ukraina dengan skor 2-0.

Kemenangan itu mengunci posisi kedua Grup I menjadi milik mereka.

Alhasil, Kroasia harus melakoni babak play-off menghadapi Yunani sebelum menjejakkan kaki ke Rusia, tuan rumah Piala Dunia 2018.

(Baca Juga: Megatransfer Cristiano Ronaldo ke Juventus Sudah Diramalkan 5 Tahun Lalu)

Keperkasaan anak asuh Dalic itu mampu mengungguli Yunani dengan agregat skor 4-1.

Kroasia bisa bernapas lega karena mereka lolos ke putaran final Piala Dunia.

Namun, perjuangan Kroasia tak berhenti sampai di situ.

Di fase grup Kroasia dipasangkan dengan Argentina, Nigeria, dan Islandia.

Kroasia tak terlalu diunggulkan lantaran berada satu grup dengan tim langganan Piala Dunia, Argentina dan Nigeria, serta tim yang mengejutkan di Piala Eropa 2016, Islandia.


Ekspresi gelandang timnas Kroasia, Luka Modric (kanan), saat merayakan golnya ke gawang Argentina dalam laga Grup D Piala Dunia 2018 di Stadion Nizhny Novgorod, 21 Juni 2018. ( JOHANNES EISELE / AFP )

Akan tetapi keraguan itu berbanding terbalik 180 derajat ketika turnamen dimulai.

Bagaimana tidak, Kroasia dengan trengginas menyapu bersih tiga pertandingan babak grup dengan kemenangan.

Diawali memukul Nigeria (2-0), Kroasia lalu mengejutkan dunia dengan membantai Argentina (3-0), dan ditutup dengan kemenangan atas Islandia (2-1).

Poin 9 dari 3 kemenangan memastikan Kroasia sebagai juara Grup D dan akan bersua dengan runner-up Grup C, Denmark, di Babak 16 Besar.

(Baca Juga: Terakhir Kali Inggris Tampil di Perebutan Tempat Ketiga, 14 Pemain di Skuat Saat Ini Belum Lahir)

Di fase grup, Kroasia kembali menunjukkan magisnya dengan menumbangkan Denmark dan Rusia lewat drama adu penalti.

Lebih spesial lagi, Kroasia mengandaskan langkah Inggris yang sudah lebih dulu koar-koar akan menjadi juara Piala Dunia kali ini.

Kini tinggal selangkah lagi Kroasia mengakhiri perjuangan heroik ini dengan pencapaian besar.

Prancis menjadi tantangan terakhir yang harus dikalahkan Kroasia untuk menyempurnakan dongeng mereka.

Sembilan bulan setelah nyaris gagal melangkah ke putaran final, kini Kroasia menjadi kandidat serius juara pada Piala Dunia 2018