Kalah dari Prancis, Luka Modric Lanjutkan Tradisi Seperempat Abad

By Kautsar Restu Yuda - Senin, 16 Juli 2018 | 05:27 WIB
Reaksi gelandang Kroasia Luka Modric dalam partai final Piala Dunia 2018 lawan Prancis di Stadion Luzhniki, Moskow, 15 Juli 2018. ( GABRIEL BOUYS / AFP )

Ia seolah melanjutkan tradisi yang berlangsung sejak Piala Dunia 1994, di mana peraih Golden Ball adalah para pemain yang kalah di partai final.

Empat tahun lalu, Lionel Messi (Argentina) menjadi Pemain Terbaik meski negaranya kalah dari Jerman di partai final.

Pada edisi 2010 saat Spanyol juara, Diego Forlan (Uruguay) jadi pemain terbaik.

Hal yang sama terjadi juga pada Piala Dunia 2006, Zinedine Zidane (Prancis) terpilih jadi pemain terbaik sedangkan Italia jadi juaranya.

Oliver Kahn (Jerman) jadi yang terbaik di Piala Dunia 2002 meski kalah dari Brasil di final.

(Baca Juga: [POPULER] Bersama Eric Abidal, Revolusi Prancis di Barcelona Kian Gencar)

Terakhir, Ronaldo (Brasil) jadi pemain terbaik di Piala Dunia 1998 meski kalah dari Prancis di partai puncak.

Orang terakhir yang menang pemain terbaik dari tim yang juara adalah Romario.

Romario menjadi Pemain Terbaik pada 1994 saat ia membawa timnas Brasil juara Piala Dunia saat itu.

(Baca Juga: [PILIHAN] Nasib Suram Putra Sulung Zinedine Zidane, Berganti 3 Klub dalam Semusim)