Harry Kane dan Kutukan Sepatu Emas di Piala Dunia

By Beri Bagja - Senin, 16 Juli 2018 | 05:43 WIB
Striker dan kapten timnas Inggris, Harry Kane, merayakan kemenangan Inggris atas Kolombia dengan keluarganya seusai laga di Spartak Stadium, Moskow, 3 Juli 2018. ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

Gelar individu yang diraih Kane ibarat penghiburan baginya dan publik Inggris karena negara mereka finis di peringkat keempat.

Inggris kalah 0-2 dari Belgia dalam duel perebutan tempat ketiga.

Sepatu Emas yang didapatkan Kane seperti menegaskan tradisi 80 persen raja gol Piala Dunia dalam 10 edisi terakhir tak mampu mengantar timnya juara.

Bahkan, saking jarangnya para top scorer mengantar negara mereka menjadi kampiun, hal ini diibaratkan kutukan.


Ronaldo merayakan gelar juara timnas Brasil di Piala Dunia 2002 seusai menaklukkan Jerman pada final di Stadion Internasional Yokohama, Jepang, 30 Juni 2002. ( DANIEL GARCIA / AFP )

Sejak 1982 atau edisi ketika pemberian penghargaan Sepatu Emas mulai diberikan, hanya ada dua kejadian top scorer berasal dari tim juara.

Menurut penelusuran BolaSport.com dari situs FIFA, mereka adalah Paolo Rossi (Italia) pada Piala Dunia 1982 dan Ronaldo (Brasil) di Piala Dunia 2002.

(Baca juga: Cristiano Ronaldo Pemantik Revolusi Italia dan Real Madrid)

Sisanya bernasib seperti Harry Kane yang gagal membawa negaranya meraih trofi.

Nasib Oleg Salenko di Piala Dunia 1994 bahkan sangat tragis.