Akhirnya ada wakil Benua Asia di babak 16 besar Piala Dunia 2018 yang sedang berlangsung di Rusia.
Hal itu ditandai dengan keberhasilan timnas Jepang merengkuh predikat runner-up Grup H.
Keberhasilan menembus fase gugur adalah kali ketiga dari 6 kali keikutsertaan Tim Samurai Biru di putaran final Piala Dunia.
Hal yang menarik adalah sejumlah tren yang terkonfirmasi di balik keberhasilan Jepang tersebut.
Tergabung di Grup H seperti menjadi keberuntungan bagi Makoto Hasebe dkk.
Ini adalah kali kedua bagi Jepang bisa meraih tiket lolos ke fase 16 besar, mengulangi situasi yang sama pada Piala Dunia 2002, saat Jepang juga tergabung dan lolos dari Grup H.
Sementara kala lolos dari fase grup di Piala Dunia 2010, Jepang bergabung di Grup E.
Sebelum Piala Dunia 2018, Jepang lolos ke perdelapan final pada Piala Dunia 2002 dan Piala Dunia 2010.
Itu artinya Tim Samurai Biru memiliki tren lolos dari grup setiap 8 tahun.
Terakhir, Jepang selalu meraih tiket ke babak 16 besar apabila meraih poin di laga perdana grup.
Saat menjadi tuan rumah bersama dengan Korea Selatan pada Piala Dunia 2002, Tim Matahari Terbit bermain imbang 2-2 dengan Belgia di partai pembuka.
(Baca Juga: Rivalitas Barcelona dan Real Madrid Ikut Memanas di Piala Dunia 2018)
Di Afrika Selatan 2010, Jepang berhasil mengalahkan Kamerun dengan skor 1-0 di laga pembuka grup.
Kemenangan dengan skor 2-1 atas Kolombia di laga perdana Grup H di Piala Dunia 2018 seperti mengonfirmasi pola lolosnya Jepang.
Namun, apakah kali ini Jepang bisa melangkah lebih jauh atau mengulangi tren Piala Dunia 2002 dan 2010 kala tersisih di babak 16 besar saat tumbang dari Turki dan Paraguay saat itu?
Yang jelas, sudah ada Belgia di depan mata Jepang di babak 16 besar nanti.
Kedua tim akan bertemu di Rostov Arena, Selasa (3/7/2018) dini hari WIB.