Saat Soekarno, Jokowi, dan Ahok Berdampingan di Moskow

By Firzie A. Idris - Minggu, 15 Juli 2018 | 05:41 WIB
Matrioshka presiden-presiden RI yang dijual di Pasar Izmailovo, Moskow. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Aziz mengaku bahwa ia pertama berjualan di Izmailovo sekitar 15 tahun lalu. Pada waktu sama, menurutnya orang-orang Indonesia mulai ramai datang ke pasar tersebut.

Aziz juga mengaku cukup populer di kalangan orang Indonesia dan mengatakan bahwa ia punya 150 teman dari Indonesia di Facebook-nya. 


Aziz, salah satu pedagang di Pasar Izmailovo, Moskow.(HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Ia pun mengaku ingin pergi ke Jakarta suatu hari agar bisa belajar Bahasa Indonesia lebih mendalam.

"Lebih mudah belajar suatu bahasa jika kita bisa langsung terjun ke kultur mereka sehari-hari," lanjutnya.

Bahasa Indonesia bukan hanya satu-satunya bahasa asing yang ia kuasai. Di sela-sela kunjungan kami, Aziz juga berbincang lancar dengan suporter Argentina dan Meksiko dalam bahasa Spanyol.

"Saya bisa berbahasa Rusia, Indonesia, Spanyol, Prancis, dan Arab. Semua hanya belajar dari perbincangan dengan para pelanggan," ujarnya lagi.


Matrioshka bergambar Presiden Indonesia Joko Widodo, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan mantan-mantan presiden Republik Indonesia di Pasar Izmaylovo, Moskow.(HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Lantas, apa yang membuat Aziz berjualan figur-figur politik seperti Ahok dan Presiden Jokowi?

"Pelanggan dari beberapa negara suka dengan politisi. Pendatang dari Uruguay, Indonesia, dan Malaysia terutama. Misalnya, sekarang Warga Malaysia sedang jatuh cinta lagi dengan Mahathir Mohammad sehingga kami juga menjualnya," ujar Aziz menutup pembicaraan.