Sempat Dilarang Orangtua, Pemuda Ini Menjadi Open Spiker Timnas Voli Putra Indonesia

By Rara Ayu Sekar Langit - Rabu, 2 Agustus 2017 | 10:35 WIB
Pemain bola voli putra Indonesia, Rendy Tamamilang, menerima servis pemain Iran pada babak perempat final Kejuaraan Bola Voli Asia di GOR Tridharma, Gresik, Minggu (30/7/2017). (ASIANVOLLEYBALL.NET)

Timnas voli Indonesia baru saja mengalami kekalahan dari Korea Selatan pada Selasa (2/8/2017).

Timnas harus puas dengan predikat peringkat keempat Kejuaraan Voli Putra Asia 2017 yang digelar di Gresik, Jawa Timur, itu.

Namun, prestasi itu patut mendapatkan acungan dua jempol karena menjadi sejarah baru bagi Indonesia.

Di antara pemain Timnas Voli Putra Indonesia, Rendy Febriant Tamamilang adalah salah satu atlet yang menarik
perhatian penonton, khususnya kaum Hawa.

Rendy Tamamilang sudah bermain voli sejak kelas 2 SD dan berlatih secara otodidak.


Pemain Surabaya Bhayangkara Samator, Rendy Tamamilang, berpose seusai membawa timnya menang atas Jakarta BNI Taplus, pada laga seri pertama final four Proliga 2017 di GOR Sritex Arena, Solo, Sabtu (8/4/2017) malam.(NUGYASA LAKSAMANA/JUARA.NET)

Pemuda berusia 21 tahun ini berhasil mengikuti final Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2009 saat kelas 3
SMP.

"Sejak babak awal saya tidak memberi tahu keikutsertaan saya di sana," ujar Rendy.

"Saat masuk final, saya kabari
orangtua. Mereka baru tahu ternyata saya bisa bermain voli," ungkap Rendy.

Kemampuan Rendy Tamamilang mulai dilihat oleh Samator pada 2011.

Kala itu Rendy sedang mempersiapkan diri mewakili Sulawesi Utara untuk Pekan Olahraga Nasional di Riau.


Pemain Surabaya Bhayangkara Samator, Rendy Tamamilang, berpose dengan kekasih yang juga pemain Jakarta Elektrik PLN, Wilda Siti Nurfadhila, saat merayakan ulang tahun di Stadion Olahraga Temenggung Abdul Jamal, Batam, Minggu (12/2/2017.(PIPIT PUSPITA RINI/JUARA.NET)

Ajakan Samator itu membulatkan tekad Rendy untuk berkarier voli di Pulau Jawa.

Namun, niat open spiker ini sempat ditentang oleh orangtuanya.

"Orangtua sempat melarang saya pergi bersama Samator."

"Setelah mengetahui tekad dan cita-cita saya, mereka memberi restu," kisah Rendy.

Untuk mewujudkan mimpinya menjadi atlet voli nasional, Rendy Tamamilang mulai hidup sendiri sejak berusia 15 tahun.

Saat ini Rendy Tamamilang telah menjadi kebanggaan warga Indonesia.