Mari Bernostalgia, 5 Klub Ini Bisa Mengguncang Dunia jika Tidak Ditinggal Para Pemain Bintangnya

By Taufan Bara Mukti - Selasa, 3 Oktober 2017 | 07:55 WIB
Gianluigi Buffon, saat masih memperkuat Parma, bertamu ke kandang Werder Bremen dalam pertandingan babak keempat leg kedua Piala UEFA di Weserstadion, Bremen, Jerman, 9 Maret 2000. (ALEX LIVESEY/ALLSPORT)

Ada beberapa klub yang memiliki pemain-pemain bintang, namun tak sempat bersinar di jagad sepak bola.

Pada bursa musim panas lalu, AS Monaco banyak melepas pemain bintangnya ke klub lain.

Bernardo Silva dan Benjamin Mendy pindah ke Manchester City, Tiemoue Bakayoko ke Chelsea, dan Kylian Mbappe hengkang ke klub rival, Paris Saint-Germain (PSG).

Namun tahukah Anda bahwa AS Monaco pun dulu sempat melakukan hal serupa?

Pada 2003-2004, AS Monaco diisi beberapa nama yang tenar kemudian hari seperti Fernando Morientes, Jerome Rothen, Patrice Evra, dan Ludovic Giuly.

(Baca Juga: Sinyal Bahaya, Barcelona Terancam Eksodus Manajemen karena Hal Ini!)

Namun setelah kalah dari FC Porto yang dilatih oleh Jose Mourinho pada final Liga Champions musim tersebut, hanya Evra yang memilih bertahan di Monaco.

Rothen menyeberang ke PSG, Morientes hengkang ke Liverpool, dan Giuly pindah ke Barcelona.

Selain Monaco 2003-2004, ada beberapa klub lain yang berpotensi untuk meraih kesuksesan karena diisi pemain-pemain bintang, namun urung terjadi.

Dilansir BolaSport.com dari FourFourTwo, inilah 5 tim yang berpotensi mengguncang dunia jika tak ditinggal pemainnya:

Bayer Leverkusen 04 (2001-2002)

Musim 2001-2002, Bayer Leverkusen diperkuat oleh beberapa nama kondang seperti Michael Ballack, Ze Roberto, Dimitar Berbatov, dan Lucio.

Kesialan tampaknya menaungi Leverkusen pada musim itu.

Gelar juara Liga Jerman lepas dari genggaman pada partai penutup sehingga cuma menjadi runner-up di Piala Liga Jerman dan Liga Champions.

 Lebih sialnya lagi, Leverkusen ditinggal pemain-pemain yang kemudian besar namanya di klub lain.

Ballack dan Ze Roberto sama-sama bergabung dengan Bayern Muenchen pada musim berikutnya, disusul Lucio dua musim setelah gagal menjadi juara Liga Champions.

Dimitar Berbatov juga akhirnya hengkang dari Leverkusen menuju Tottenham Hotspur pada 2006.

Leverkusen pun gagal mempertahankan momentum.

Ajax Amsterdam (2003-2004)

Juara Liga Champions 1995, Ajax Amsterdam, memiliki nasib serupa dengan klub-klub di atas.

Pada 2003-2004, Ajax diperkuat pemain-pemain hebat seperti Zlatan Ibrahimovic, Wesley Sneijder, Rafael van der Vaart, Jari Litmanen, Nigel de Jong, Thomas Vermaelen, dan Maxwell.

Kepindahan Ibrahimovic ke Juventus pada 2004 mengawali eksodus bintang yang terjadi di kubu Ajax Amsterdam.

Sneijder pun menyusul hengkang pada 2007 ke Real Madrid.

Seusai kepindahan Sneijder, hanya Vermaelen yang menjadi calon pemain bintang di Ajax.

Borussia Dortmund (2012-2013)

Musim 2012-2013, Borussia Dortmund diasuh oleh Juergen Klopp.

Mereka berhasil menjadi finalis Liga Champions 2013 dengan berbekal pemain-pemain yang mumpuni dan menjadi bintang kemudian hari.

Robert Lewandowski, Mario Goetze, Shinji Kagawa, Nuri Sahin, Marco Reus, dan Ilkay Guendogan mengisi daftar pemain utama Dortmund musim itu.

Namun masa-masa indah Dortmund sirna ketika Bayern Muenchen datang dan memboyong Lewandowski serta Goetze ke Allianz Arena.

Shinji Kagawa pun akhirnya pindah ke Manchester United dan Ilkay Guendogan ke Manchester City.

Hanya tersisa Marco Reus dari nama-nama di atas yang menjadi bagian dari tim Dortmund saat ini.

West Ham United (2000-2001)

West Ham United musim 2000-2001 berisikan calon bintang Timnas Inggris seperti Rio Ferdinand, Frank Lampard, Michael Carrick, Joe Cole dan Jermain Defoe.

Namun, tim beralias The Hammers memilih untuk menjual Ferdinand ke Leeds United seharga 18 juta poundsterling (kini setara Rp 323,4 miliar) pada November 2000.

Setelah Ferdinand, West Ham menjual pemain-pemain muda yang berpotensi itu ke klub lain.

Hasilnya, Ferdinand-Carrick menjadi juara Liga Champions 2008 bersama Manchester United, disusul Lampard bersama Chelsea pada 2012.

Joe Cole juga sempat bermain untuk Chelsea, namun hanya mengantarkan tim berjulukan The Blues menjadi finalis Liga Champions.

Adapun Defoe membuktikan diri menjadi salah satu striker tersubur yang dimiliki oleh Timnas Inggris.

AC Parma (1998-1999)

AC Parma menjadi perbincangan terbesar di tanah Italia pada akhir 1990-an.

Parma menjadi salah satu tim yang ditakuti karena diperkuat oleh pemain-pemain hebat seperti Gianluigi Buffon, Fabio Cannavaro, Lilian Thuram, Juan Sebastian Veron, dan Hernan Crespo.

Seusai menjuarai Piala UEFA pada 1999, Parma ditinggalkan oleh para pemainnya.

Veron bergabung dengan Lazio pada musim panas 1999, disusul Crespo ke klub yang sama satu tahun kemudian.

Buffon, Cannavaro, dan Thuram kembali berkumpul dan bermain bersama di Juventus.

Thuram kemudian memenangi Piala Dunia bersama timnas Prancis, Cannavaro dan Buffon pun mendapatkan gelar yang sama bersama Timnas Italia.

Crespo menjadi pemain termahal dunia dan Veron menjadi pemain yang luar biasa kemudian hari.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on