Kalau Satlak Prima Bubar, Bagaimana Birokrasi Dana untuk Cabor?

By Nugyasa Laksamana - Senin, 16 Oktober 2017 | 19:58 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berbicara di hadapan para awak media pada sela acara diskusi yang diadakan Harian Kompas dan PP Kagama, di Wisma Aula Kemenpora, Jakarta, Selasa (19/9/2017). (NUGYASA LAKSAMANA/JUARA.NET)

Pihak KONI telah menyatakan kesiapan mereka untuk menangani tugas pembinaan atlet-atlet pemusatan pelatihan nasional.

(Baca juga: Bonus untuk Atlet SEA Games dan Para Games 2017 Segera Dicairkan, Ini Kata Menpora)

Kendati demikian, Imam menyebutkan bahwa posisi KONI jika Satlak Prima hanyalah sebagai pengawas.

"Ke depannya saya dan cabang olahraga harus sama-sama bertanggung jawab. KONI sebagai wadah bagi induk cabang olahraga harus mengawasi secara ketat dan detail terhadap pelaksanaan Perpres," tutur Imam.

Satlak Prima terbentuk pada 2010 melalui Perpres. Sebelumnya, pengelola dan koordinator program pelatnas dijalankan oleh KONI.

Sejumlah pihak menyarankan agar pemerintah tidak terburu-buru dalam membubarkan Satlak Prima.

Persiapan atlet menuju Asian Games 2018 tinggal beberapa bulan lagi, sehingga pembubaran Satlak Prima dalam waktu dekat dianggap sebagai solusi yang kurang tepat.