PBSI: Keputusan Bermain Rangkap bagi Pemain Ganda Junior Ada di Tangan Pelatih

By Delia Mustikasari - Jumat, 3 November 2017 | 14:26 WIB
Ketua penyelenggara Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2017, Achmad Budiharto. (SUSI LESTARI/BOLASPORT.COM)

Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memastikan bahwa keputusan pemain ganda junior untuk bermain rangkap saat masuk kategori senior ditentukan oleh pelatih.

Hal tersebut dilakukan agar para pemain dapat bersaing di level yang lebih tinggi. Namun, disesuaikan dengan kemampuan para pemain.

Pada kejuaraan dunia junior kemarin ada sejumlah pebulu tangkis yang bermain rangkap.

Misalnya, Siti Fadia Silva Ramadhanti yang bermain di ganda campuran bersama Rehan Naufal Kusharjanto dan Agatha Imanuella (ganda putri), serta Rinov Rivaldy yang bermain pada nomor ganda putra dan ganda campuran.

"Kami harus memikirkan kondisi atlet. Agar bisa bersaing, pelatih harus meningkatkan kuantitas dan kualitas latihan," kata Sekretaris Jendral PP PBSI Achmad Budiharto di sela acara pemberian bonus juara dunia dan runner-up pada Kejuaraan Dunia Junior 2017 di Jakarta, Kamis (2/11/2017).

"Hal ini ditambah dengan penambahan jam terbang yang sesuai dengan level dan kesiapannya," ujar Budiharto.

Menurut Budiharto, keputusan bermain rangkap atau tidak bagi seorang pemain merupakan keputusan pelatih.

"Pelatih yang paling tahu tentang kondisi, potensi dan kemampuan para atletnya dan ini menjadi ranah binpres (pembinaan dan prestasi) yang membawahi para pelatih," tutur Budi.

Ke depan, PBSI berencana lebih selektif memilih turnamen yang akan diikuti sesuai dengan kebutuhan para atlet sekaligus menghindari atlet dari kelelahan dan cedera.

(Baca juga: 20 Pemain Asing Siap Ramaikan IBL 2017-2018 )