Seri 1 Indonesia Enduro - Podium Sukawana Dikuasai Dua Jagoan Bhayangkara Racing Team

By Sapto Haryo Rajasa - Selasa, 30 Januari 2018 | 14:18 WIB
Peserta Seri I Indonesia Enduro (Induro) 2018, yang digelar di Sukawana Bike Park, Lembang, Jawa Barat, Minggu (28/1/2018). (SAPTO HARYO RAJASA/BOLASPORT.COM)

Seperti diprediksi sebelumnya, Koko M. Fadly dan Kusmawati Yazid, dua pebalap sepeda andalan Bhayangkara Racing Team, sukses menyabet gelar juara di Seri I Indonesia Enduro (Induro) 2018.

Seri I Indonesia Enduro digelar di Sukawana Bike Park, Lembang, Jawa Barat, Minggu (28/1/2018).

Baik Koko maupun Kusmawati, sama-sama mencatatkan waktu tercepat di ketegori mereka masing-masing. Koko mengukir waktu 16 menit dan 23,37 detik.

Di kelas paling bergengsi, Men Pro, Koko menyisihkan sederet pebalap sepeda kenamaan seperti Yadi Mulyadi (Tim Gopad), dan Yoris Sahara (Batik Air Racing Team).

Sementara itu, Kusma, sapaan akrab perempuan kelahiran Ciamis, 10 Agustus 1982, membukukan total waktu 20 menit dan 57,89 detik, guna menguasai kelas terwahid putri: Women Pro.

(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Kala Ronaldo Lecehkan Gaji Lawan dan Disarankan Tiru Messi)

Wanita yang akan mewakili Indonesia di ajang Enduro World Series di Nepal, April mendatang, menyingkirkan Hilmi Azkiam (Troops), dan Laelatus Saadah (Batik Air Racing Team).

“Betul-betul trek yang sulit dan penuh tantangan,” begitu ujar Koko, seusai memastikan dirinya tercepat di kelas Men Pro.

“Selisih waktu antarpebalap hanya sepersekian detik saja. Maka kita harus pintar-pintar dalam menyusun strategi guna mendapatkan catatan tercepat.” kata Koko.

Hujan yang membasahi area Sukawana sejak pagi hari, disertai kabut tebal sepanjang balapan, membuat setiap sisi lintasan yang dilalui para peserta menjadi semakin sulit untuk ditaklukkan.


Para peserta Seri I Indonesia Enduro 2018 di Sukawana Bike Park, Lembang, Jawa Barat, Minggu (28/1/2018).(SAPTO HARYO RAJASA/BOLASPORT.COM)

“Kuncinya adalah pemilihan ban, serta keputusan dalam mengatur ritme. Kapan saya harus menggeber sepeda, kapan pula saya harus menyimpan tenaga,” ucap Koko.

Kemenangan Koko dan Kusma membuat posisi keduanya terdepan dalam perburuan tiket menuju Enduro World Series di Spanyol, tahun depan.

Maklum, layaknya juara umum tahun lalu yang diterbangkan ke Nepal, pengumpul titel terbanyak dari rangkaian 11 Seri Induro 2018 di empat kategori, masing-masing berhak atas selembar tiket.

Untuk keseluruhan seri di tahun ini, kalender Induro akan memperlombakan lima seri Induro (uphill dan downhill), dua seri gravity(downhill), tiga seri cross country (Induro Laps), dan satu seri road race (Induro Loops).

Setelah Sukawana, seri akan berlanjut di PGV Cimanggis, Depok (25 Februari), Cikole Gravity Park, Jawa Barat (20-21 April, Klangon Gravity Park, Yogyakarta (12-13 Mei), Sentul, Jawa Barat (1 Juli), dan Malino, Sulawesi Selatan (14-15 Julu).

Dilanjutkan PGV Cimanggis, Depok (12 Agustus), Kalipuro, Jawa Timur (15-16 September), PGV Cimanggis, Depok (7 Oktober), Carita, Banten (27-28 Oktober), dan ditutup di Mataram, Nusa Tenggara Barat (24-25 November).

(Baca Juga: Wawancara Eksklusif, Julien Faubert di Antara Suporter West Ham dan Borneo FC)

“Kami tetap memegang komitmen untuk memperlombakan lima seri Induro di setiap tahun. Lima seri Induro di tahun ini akan digabungkan dengan seri lain sehingga secara total akan ada 11 seri."

"Akan ada banyak rintangan baru, dan saya jamin adrenalin dan ketrampilan para peserta akan lebih teruji,” ucap Ibnu Rusdian, pendiri Induro sekaligus ketua panitia Indonesia Enduro 2018.

Pada kesempatan yang sama, Ibnu juga merasa puas atas kemajuan penyelenggaraan kali ini.

Dibanding seri terakhir tahun lalu, kontestan di Sukawana mengalami peningkatan hingga 35 persen.

“Seluruh peserta mengaku tak sabar mengikuti tantangan-tantangan baru di seri-seri berikut,” ujar Ibnu, menyoal 611 peserta yang terjun di Seri I.